Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
25
tersebut hanya sebagai harapan tanpa ada kenyataan. Selain itu
hanya ICT yang bisa menjawab tantangan semua negara untuk
bisa memberikan kesempatan yang sama mengakses kepada
pendidikan berkualitas tinggi kepada semua anak, agar bukan
hanya menjadi slogan tetapi dapat direalisasikan.33
Sejak tahun 1996, pemerintah Republik Korea telah
mengintegrasikan ICT ke dalam sistem pendidikan nasionalnya
dalam 3 Master Plan nasional. Master Plan pertama (1996-2000)
fokus pada membangun infrastruktur ICT kelas dunia pada
sekolah dasar dan menengah. Master Plan kedua (2001-2005)
bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dengan
membolehkan akses terbuka untuk konten pendidikan dan
melatih guru untuk mengintegrasikan ICT ke dalam praktek
mengajar dalam kelas. Selain itu, dikembangkan National
Education Information System (NEIS) yaitu jaringan komputer di
bawah pemeliharaan Kementerian Pendidikan untuk
memfasilitasi penatalaksanaan elektronik terhadap semua tugas
administratif yang berhubungan dengan pendidikan. Kemudian
disambung dengan Master Plan ketiga (2006-2010) dengan
fokus pada penciptaan lingkungan pendidikan yang
berkelanjutan dengan u-Learning dan pendidikan masa depan
melalui layanan pendidikan yang lebih fleksibel dan aman seperti
pengembangan buku teks digital.34
U-Learning (ubiquitous learning) merupakan konsep baru
yang bahkan lebih maju dibandingkan e-Learning. U-Learning
menciptakan lingkungan yang sedemikian rupa sehingga anak
didik bisa belajar di semua lingkungan, bahkan bisa belajar tanpa
harus sadar bahwa ia sedang belajar. U-Learning juga
menggunakan ICT dengan intensif, namun u-Learning lebih
33 Ibid
34 Ibid