Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3
45
Daerah Perdesaan Merupakan Kantong Kemiskinan
Disparitas kondisi kemiskinan juga terjadi antara daerah perkotaan dan
perdesaan.Gambar 4 menunjukkan bahwa periode 2007 sampai 2012, persentase
jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan selalu lebih tinggi bila dibandingkan
dengan daerah perkotaan.Hal ini sepertinya disebabkan oleh ketimpangan
kemajuan pembangunan yang terjadi antara daerah perkotaan dan perdesaan.
Selama beberapa dekade terakhir, pembangunan yang dilakukan cenderung bias ke
kota (urban bias) sehingga menyebabkan keadaan sosial ekonomi penduduk di
daerah perdesaan jauh tertinggal di bandingkan dengan daerah perkotaan.
25,000.00 Jum lah Penduduk M iskin Desa & Kota Indonesia
Tahun 2007 - 2012
?^,finqno
20,000.00
15,000.00
10,000.00 ■ Kota
■ Desa
5,000.00
0.00
2007 2008 2009 2010 2011 Mar-12 Sep-12
Tahun
GAMBAR 4. JUMLAH PENDUDUK MISKIN DESA DAN KOTA
INDONESIA
Periode pedesaan menjadi kantong kemiskinan di Indonesia bukan hanya
pada periode 2007 sampai 2012, namun dari data BPS diketahui bahwa kondisi
distribusi penduduk miskin menurut daerah (desa-kota) selama lebih dari satu
dekade terakhir tidak banyak berubah. Daerah perdesaan tetap menjadi kantong
kemiskinan. Sekitar 2/3 dari total penduduk miskin terdapat di daerah perdesaan.
Sekedar merinci, pada tahun 1998, dari total penduduk miskin yang mencapai 49
juta orang, sekitar 64,4 persennya terdapat di daerah perdesaan. Kondisi ini tidak
jauh berbeda dengan apa yang terjadi selama sepuluh tahun kemudian. Pada tahun
2009, misalnya, dari sekitar 35 juta penduduk miskin, sekitar 63,4 persen di
antaranya terdapat di daerah perdesaan. Ini artinya, selama sebelas tahun, meskipun