Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI

56

muncul gejala fanatisme agama yang sempit. Terdapat beberapa aliran
kepercayaan yang dinilai sesat antara lain ajaran Ahmadiyah, Gerakan Syiah
Indonesia, Al Zaitun, dll. Selain itu akibat pengaruh arus globalisasi, sebagian
masyarakat Indonesia telah mengarah kepada sikap dan prilaku yang tidak
sesuai dengan nilai budaya bangsa antara lain individualists, materialistis,
konsumtif, anarkis destruktif, meningkatnya penyalahgunaan Narkoba,
pornografi, merosotnya nilai-nilai kegotong-royongan serta menurunnya
kesadaran hukum masyarakat. Keadaan-keadaan tersebut mendorong
terjadinya konflik sosial di lingkungan masyarakat.

h. Pertahanan keamanan

Tren perkembangan situasi Kamtibmas dari tahun ke tahun cenderung
meningkat hal tersebut disebabkan antara lain dengan bertambahnya jumlah
penduduk dan dampak dari perkembangan lingkungan strategis baik global,
regional maupun nasional. Pada tahun 2012 jumlah kejahatan yang terjadi
seluruh Indonesia 358.635 meningkat 11.030 kasus (3,17%) bila
dibandingkan dengan tahun 2011 yang terjadi 347.605 kasus, sedangkan
pada tahun 2013 hingga bulan Agustus telah terjadi 191.616 kasus
kejahatan. Kasus-kasus yang menonjol dan yang meresahkan masyarakat
meliputi terorisme, konflik horizontal/vertikal, premanisme, Narkoba,
pencurian dengan kekerasan/bersenjata api, kasus pencurian dengan
pemberatan, pemerasan dan Iain-lain. Gejala separatis masih cukup
menonjol antara lain di Papua, Maluku dan Aceh. Sedangkan terorisme
masih merupakan ancaman yang besar walaupun sebagian jaringannya telah
terungkap dan tertangkap, namun demikian pelaku terorisme masih banyak
yang belum tertangkap, serta terdapat rekrutmen anggota-anggota baru yang
berasal dari kalangan pemuda Sementara itu eks pelaku terorisme yang telah
selesai menjalani pidana, belum diyakini sepenuhnya, jika mindsetnya yang
berfaham radikalisme telah berubah, yang terlihat saat ini terdapat sebagian
dari mereka ternyata kembali ke kelompoknya (deradikalisasi yang gagal).