Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12

26

membuktikan bahwa sosialisasi KB di wilayah perdesaan masih
belum optimal. Jika dilihat dari penggunaan alat/cara KB data pada
tahun 2012 sekitar 60 persen menggunakan suntikan dan 23 persen
menggunakan pil. Sedangkan peserta KB yang menggunakan
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti susuk atau
implant belum diminati, data Susenas pada tahun 2012
menunjukkan tidak lebih dari 17 persen, sisanya menggunakan
kontrasepsi jangka pendek seperti pil dan suntik sebesar 83 persen.

         Jumlah penduduk yang besar namun kualitasnya rendah akan
menjadi persoalan bagi bangsa Indonesia dalam memanfaatkan
Bonus Demografi, hal ini terkait dengan penyediaan lapangan kerja
bagi mereka yang hanya bersifat teknis sesuai dengan tingkat
pendidikannya dan sulit bersaing dengan tenaga kerja asing. Jumlah
penduduk yang besar tersebut juga akan berpengaruh terhadap
ketersediaan pangan dan papan, hal ini sesuai dengan teori Malthus
bahwa pertumbuhan penduduk akan lebih cepat daripada
penyediaan pangan sehingga menyebabkan di beberapa daerah
khususnya di daerah terpencil masih terdapat yang kelaparan.
Selain itu teori dari aliran Neo Malthusian dapat diaplikasikan dalam
pelaksanaan program Keluarga Berencana dimana penduduk dapat
menunda atau mencegah kehamilannya dengan menggunakan alat
kontrasepsi KB.

b. Persebaran penduduk.
          Persebaran penduduk yang belum merata merupakan salah

satu masalah kependudukan yang terus dihadapi oleh Indonesia.
 Persebaran penduduk yang belum merata disebabkan oleh berbagai
 hal antara lain letak geografi yang tersebar, lapangan kerja yang
 belum merata dan pembangunan infra struktur yang belum merata.
 Persebaran penduduk Indonesia saat ini masih terkonsentrasi di
 pulau Jawa, berdasarkan Hasil Sementara Proyeksi Penduduk
 2010-2035, pada tahun 2013 penduduk di pulau Jawa sebesar 57,49
 persen dari total penduduk sedangkan sisanya tersebar di Sumatera
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17