Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14
28
c. Kemiskinan
Kemiskinan menjadi salah satu masalah yang melanda
Indonesia, walaupun Indonesia bukan termasuk negara miskin
menurut Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) namun dalam
kenyataannya sekitar 30 juta rakyat Indonesia hidup di bawah garis
kemiskinan, yang lebih disayangkan lagi, Indonesia merupakan
negara yang kaya akan sumber kekayaan alam yang tersebar dari
Sabang sampai Merauke. Tapi sungguh memprihatinkan ketika
melihat bagaimana kemiskinan menjadi bagian permasalahan di
negeri yang kaya ini. Menurut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) provinsi Kalimantan Selatan bahwa pembagian
royalty pengelolaan pertambangan batu bara masih belum adil. Dari
13,5 % royalty ke Pemerintah Pusat, Provinsi Kalimantan Selatan
hanya mendapatkan 3 %, itupun harus dibagikan kepada
Pemerintah Provinsi, 11 Kabupaten dan 2 Kota di Kalimantan
Selatan. Selama kurun waktu tahun 2009-2013 perkembangan
jumlah penduduk miskin menunjukkan penurunan setiap tahunnya.
Pada tahun 2010 sebanyak 31,02 juta jiwa atau 13,33 persen
sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 28,07 juta jiwa atau 11,37
persen dari jumlah penduduk Indonesia. Jika dilihat dari daerah
tempat tinggalnya maka jumlah penduduk miskin di perdesaan
sebanyak 17,74 juta jiwa (14,32 persen) lebih banyak dari perkotaan
10,33 juta jiwa (8,39 persen).26 Walaupun angka kemiskinan secara
umum menurun namun tingkat penurunannya sangat lambat, dalam
kurun waktu 3 tahun hanya turun 2,95 juta jiwa. Kemiskinan yang
terjadi sangat berkaitan dengan kemampuan daya beli penduduk,
penyediaan lapangan kerja dan penggangguran.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah angka yang
menunjukan persentase angkatan kerja terhadap penduduk usia
kerja, secara umum dapat dirumuskan:
TPAK = Angkatan Kerja per penduduk usia kerja x 100.27
26 Ibid hal 91
27 Ida Bagoes Mantra, Demografi umum 2008, hal 230