Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3
59
perubahan tersebut. Beberapa sebab lain adanya kebutuhan pendidikan
dan pelatihan selain dipicu oleh permasalahan-permasalahan terkait
dengan kualitas angkatan kerja dan persaingan global, juga adanya alih
teknologi. Kondisi masyarakat yang semakin maju baik tingkat ekonomi
maupun sosial juga mempengaruhi kebutuhan pendidikan dan pelatihan.
Tuntutan masyarakat aka nada kualitas pelayanan memberikan sinyal agar
instansi terkait mampu untuk melakukan penyesuaian dan mampu
beradaptasi secara cepat agar perubahan yang terjadi tidak mengganggu
kinerjanya.
17. Kondisi LPSE yang Diharapkan
Proses LPSE belum dapat dijalankan secara maksimal, hal ini
terbukti dengan masih adanya kegiatan korupsi dalam pelaksanaan
pengadaan barang dan jasa secara elektronik ini, selain itu beberapa
proses yang dirasa masih kurang efektif dan efisien.
Penerapan sistem e-procurement oleh pemerintah daerah jangan
sebatas euforia atau sekedar ikut-ikutan. Harapan setinggi langit dari rakyat
terhadap eksistensi e-procurement harus benar-benar terwujud. Untuk ^
itulah pentingnya usaha pengembangan sistem, prosedur dan standarisasi
agar penerapan e-procurement bisa optimal dan sesuai dengan tuntutan
zaman. Tujuan utama dari penerapan e-procurement adalah penghematan
keuangan secara signifikan serta membuat kondisi pengadaan barang dan
jasa menjadi lebih bersih dan bebas dari berbagai kecurangan, yang
sejalan dengan Keppres No. 80 Tahun 2003, yaitu pengadaan barang/jasa
yang berprinsip efektif, efisien, transparansi, bersaing, adil, dan akuntabel.
c. Implementasi LPSE Sesuai dengan Prinsip Efektif,
Efisien, Transparansi, Bersaing, dan Akuntabel
Pada prinsipnya e-procurement merupakan sistem
pengadaan atau pembelian barang dan jasa yang dilakukan secara
elektronik melalui internet. Sistem tersebut selain mengefisienkan
proses pengadaan barang dan jasa juga merupakan cara yang efektif
dan transparan serta bisa memangkas biaya secara signifikan.

