Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4

46

 tukar menukar informasi, oleh karena dibatasi oleh hukum teritorial masing
 masing negara. Oleh karena itu optimalisasi kewaspadaan nasional
 terhadap bahaya penyalahgunaan dan peredaran narkoba di tanah air harus
 dilakukan secara terpadu, menyeluruh dan berkelanjutan melalui kepedulian
 dan komitmen yang kuat dari berbagai pemangku kepentingan guna
 meningkatkan kamtibmas dalam rangka ketahanan nasional.

 17. Perkembangan Lingkungan Regional.
          Perkembangan regional yang terkait dengan permasalahan bahaya

 penyalahgunaan narkoba tidak jauh berbeda dengan perkembangan global.
 Konsepsi Indonesia bebas narkoba tahun 2015 adalah mengikuti
 kesepakatan negara-negara ASEAN, yaitu Drug Free ASEAN (DFA) 2015.
 Dalam implementasinya, kesepakatan tersebut masih sulit diwujudkan, hal
ini terindikasi dari masih maraknya penyalahgunaan, peredaran gelap dan
penyelundupan narkoba, mengingat di wilayah segitiga emas yaitu Laos,
Myanmar dan Thailand, merupakan daerah penghasil dan produsen opium
dan cannabis terbesar di Asia Tenggara. Posisi ini mengakibatkan
terbukanya jalur peredaran sampai ke Asia Pasifik. Malaysia, Thailand dan
Vietnam sebagai negara tetangga , sering dijadikan sebagai daerah transit
untuk pendistribusian ke negara Asean dan Australia, dan sebahagian besar
narkotik yang ada di Indonesia masuk dari Malasyia. Sebagaimana yang
terjadi selama ini bahwa sangat banyak terjadi penyelundupan narkotika
dan prekusor narkotika yang masuk ke Indonesia dengan menggunakan
berbagai modus operandi melalui jalur darat, laut dan melalui jalur
penerbangan. Oleh karena itu dalam menghadapi perkembangan
lingkungan regional, optimalisasi kewaspadaan nasional terhadap bahaya
penyalahgunaan dan peredaran narkoba harus dilakukan secara terpadu,
menyeluruh dan berkelanjutan melalui kepedulian dan komitmen yang kuat
guna meningkatkan kamtibmas dalam rangka ketahanan nasional.

18. Perkembangan Lingkungan Nasional
         Dari hasil survey nasional bekerja sama antara BN N dengan

Universitas Indonesia tahun 2011, diketahui bahwa angka prevelensi
   1   2   3   4   5   6   7   8   9