Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10
26
d) Kurangnya kesadaran masyarakat “hanya” untuk
memasang bendera di depan rumah, kantor atau pertokoan
pada tanggal 17 Agustus 2014 dengan berbagai dalih.36 Sejak
era reformasi, animo masyarakat untuk turut andil dalam
memeriahkan kemerdekaan Rl makin menurun, walaupun tidak
dapat secara utuh dijadikan patokan penurunan, namun sedikit
banyak memberikan sinyal penurunan tersebut.
Pada saat ini banyak masyarakat teriebih lagi pada saat terjadi krisis moneter
di Indonesia yang rela mengorbankan nasionalismenya akibat dari desakan
ekonomi sehingga pada saat negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara
telah berhasil keluar dari krisis, justru Indonesia memasuki babak barn yaitu
krisis multi dimensi dimana kornponen bangsa yang satu tidak lagi
mempercayai yang lainnya walaupun dalam satu negara.
d. Kerakyatan yang dipimpin dalam hikmat kebijakan dalam
permusyawaratan/perwakilan. Nilai ini berisi nilai kerakyatan/ kedaulatan
rakyat, kemufakatan, musyawarah, perwakilan, dan nilai kebijaksanaan.
Menjunjung dan mengakui adanya rakyat yang meliputi keseluruhan jumlah
semua orang warga dalam lingkungan daerah atau negara tertentu yang
segala sesuatunya berasal dari rakyat dilaksanakan oleh rakyat dan
diperuntukkan untuk rakyat. Nilai luhur kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, antara lain terkandung
makna cinta permusyawaratan, cinta demokrasi, tidak memaksakan kehedak
kepada orang lain, menghindari kekerasan dalam menyelesaikan masalah,
tidak mementingkan dirisendiri, cinta kebersamaan. Apabila dilihat dari
kebebasan yang taat hukum dan konsensus, maka dapat dilihat bahwa
terjadi penurunan nilai-nilai yaitu:
1) Kebebasan yang taat hukum. Secara umum nilai ini mulai
ditinggalkan yang terlihat dari kebebasan yang sudah tidak mengikuti
hukum yang berlaku. Sebagai contoh, Menteri Dalam Negeri
(Mendagri) Gamawan Fauzi mengatakan bahwa Kemendagri sudah
36 Berita TV ONE pukul 18.10 pada tanggal 18 Agustus 2014.