Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4
32
13. Implikasi Revitalisasi Resolusi PBB Nomor 2504 Tahun 1969 tentang
Pepera di Irian Barat (Papua) thn. 1969 terhadap Ketahanan Nasional dan
Ketahanan Nasional Terhadap Keutuhan NKRI.
Bangsa Indonesia harus menyadari bahwa sebagai negara yang memiliki tingkat
kemajemukan sangat tinggi, maka potensi ancaman yang dihadapi dan tingkat
eskalasinya menjadi sulit diprediksi. Apalagi jika konsepsi Ketahanan Nasional belum
dipahami secara utuh dan Revitalisasi Resolusi PBB No. 2504 tentang Pepera tidak
dapat diterima oleh seluruh komponen masyarakat di Papua, akan menjadi potensi
konflik semakin besar. Hal ini disebabkan oleh:
a. Bangsa Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa, agama, bahasa, adat
istiadat dan golongan.
b. Wilayah Indonesia merupakan kepulauan yang luas terdiri dari 17.850
lebih pulau-pulau besar dan kecil dengan infrastruktur, perhubungan dan
telekomunikasi yang belum memadai.
c. Kedudukan dan posisi strategis Indonesia dapat dimanfaatkan oleh
kepentingan-kepentingan asing yang dapat merugikan bangsa dan negara.
d. Pemahaman masyarakat Papua tentang Pepera 1969 belum sepenuhnya
dimengerti oleh sebagian masyarakat Papua sehingga mudah di provokasi oleh
separtis yang menginginkan terjadinya disintegrasi bangsa.
Oleh sebab itu, dengan realitas seperti di atas, tentu saja pelaksanaan konsepsi
Ketahanan Nasional dapat berimplikasi bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Ketahanan Nasional identik dengan rasa kepedulian, semangat
nasionalisme dan sikap untuk selalu siap-siaga. Jika kepedulian, nasionalisme dan
kesiapsiagaan segenap elemen bangsa dapat diimplementasikan secara kongkrit,
maka hal ini tentu akan berimplikasi terhadap keutuhan NKRI.