Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
33
a. Implikasi Revitalisasi Resolusi PBB Nomor 2504 Tahun 1969 tentang Pepera
di Irian Barat (Papua) thn. 1969 terhadap Ketahanan Nasional.
Pada dasarnya Revitalisasi Resolusi PBB Nomor 2504 tahun 1969 tentang Pepera
di Irian Barat dan Ketahanan Nasional mempunyai hubungan timbal balik yang tidak
bisa dipisahkan. Apabila Revitalisasi Pepera ini dapat disosialisasikan dan dimengerti
oleh komponen masyarakat Papua, dan terciptnya suasana kondusif di kalangan
masyarakat maka turut menciptakan suatu ketahanan nasional yang kuat. Demikian
sebaliknya apabila Ketahanan nasional kuat maka sosialisasi Revitalisasi Pepera dapat
terlaksana secara benar dan tepat pada sasaran yang diharapkan. Oleh karena itu
diharapkan pemerintah Indonesia untuk aktif dalam berbagai program pembangunan di
Papua dalam rangka mengatasi oknum gerakan separatis politik Papua agar tidak
dapat mengembangkan keinginannya untuk pemisahan diri dari NKRI. Dalam
menganalisa kondisi Implikasi Revitalisasi Resolusi PBB Nomor 2504 tahun 1969
tentang Pepera terhadap Ketahanan Nasional saat ini, maka data-data yang telah
disampaikan sebelumnya tentu perlu dikaji kembali. Dari tahun ke tahun, kegiatan
demonstrasi yang diprakarsai oleh KNPB di Papua cenderung meningkat, sehingga
kondisi ini merefleksikan bahwa penegakan tingkat ketahanan Nasional di Papua masih
rendah dan supremasi hukum di Papua belum berjalan efektif. Sebagai gambaran,
peningkatan cukup signifikan terjadi pada beberapa jenis konflik, seperti demonstrasi
KNPB di wilayah Papua dan di luar negeri. Salah satu hal yang memicu peningkatan
itu adalah karena pada tahun 2010 banyak diselenggarakan pemilihan umum kepala
daerah (pemilukada) secara langsung yang terjadi di seluruh wilayah Papua.
Pelaksanaan pemilihan kepala daerah secara langsung ini masih ditandai oleh
hubungan emosional yang cukup kuat antara elite kandidat dengan massa pemilih,
serta dilatarbelakangi oleh kokohnya identitas komunal yang mengabaikan prinsip-
prinsip demokrasi.