Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4

86

sesungguhnya merupakan wahana yang sangat strategis dalam
melakukan deteksi dini, pencegahan konflik dan penanganan pasca-
konflik, karena dilakukan secara partisipatif. Sehingga dalam konteks ini,
pemerintah dapat menempatkan diri sebagai pendengar dan fasilitator
yang baik, sehingga realitas dan fakta-fakta di level masyarakat dapat
tersaji dengan gamblang, riil dan tidak sekedar menjadi ajang yang
bersifat seremonial semata. Tokoh-tokoh masyarakat, tokoh adat dan
tokoh agam a di daerah setempat memiliki peran penting dalam tatanan
kehidupan sosial di daerah, sehingga saran dan masukan mereka dalam
forum dialog tersebut sangat patut untuk didengar dan dikongkritkan ke
dalam kebijakan yang tepat sasaran.

15) Tokoh agam a, tokoh masyarakat dan tokoh adat memiliki peran
yang cukup menentukan dalam menjaga harmonisasi antar-kelompok
masyarakat, karena mereka lah yang lebih memahami karakter dan
kebutuhan warganya masing-masing. Para tokoh di atas dapat
berkontribusi dalam mensosialisasikan revitalisasi Pepera dalarn bentuk
himbauan, nasehat (taushiyah) dan ajakan yang tidak provokatif serta
seruan perdamaian kepada ummat dan seluruh warga untuk dapat
memahaminya dan bertujuan untuk mencegah kekerasan dalam
kehidupan bermasyarakat dan membangun toleransi atas dasar
kemanusiaan.

16) Pemerintah melalui Kemenko Polhukam, Kemenko Kesra dan
Kemenko Perekonomian harus menyadari bahwa akar masalah konflik
komunal sesungguhnya lebih banyak dilatarbelakangi oleh faktor
kesenjangan ekonomi dan ketidakadilan sosial. Rendahnya tingkat
kesejahteraan menjadi pintu masuk dan bibit konflik yang cukup potensial,
sehingga salah satu langkah untuk mencegah konflik terulang kembali
ialah dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program-program
   1   2   3   4   5   6   7   8   9