Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11

25

 Mekanismenya diserahkan kepada orang tua masing-masing, dan
tergantung pada kondisi orang tua, kenyataan yang kita lihat bahwa
sebagian besar orang tua dari kalangan menengah kebawah, hampir
seluruh waktunya disibukkan dengan kegiatan mencari nafkah dan
menambah penghasilan, hingga larut malam, tanpa sempat memperhatikan
perkembangan anaknya secara detil, sementara untuk kalangan menengah
keatas, tanggung jawab ini dibebankan kepada pembantu, yang pada
kenyataannya berpendidikan maksimal SM P atau di percayakan pada
tempat penitipan anak, yang tidak mungkin akan memperhatikan anak satu
persatu, karena banyak anak lain yang juga menuntut perhatian yang
sama.

        Karena tidak tersedianya referensi yang jelas dalam penanaman dan
tidak menganggap hal ini sebagai suatu kebutuhan yang urgensi dari orang
tua serta tidak adanya instruksi dari pemerintah mengenai penanaman ini,
maka penanaman nilai-nilai sebagai tujuan pembentukan karakter menjadi
terabaikan dan tidak dilaksanakan secara optimal dalam konteks
pendidikan nonformal dan informal

        Pada anak-anak usia sekolah, pun terjadi kesimpangsiuran dan
ketidak jelasan pedoman, juga tergantung kepada orang tua dan
masyarakat lingkungannya, pendidikan berkarakter menjadi tidak terarah
secara serius. Tidak adanya referensi untuk dijadikan pedoman sehingga,
membuat kebingungan orang tua dan masyarakat, bagaimana seharusnya
mereka lakukan. Pada usia remaja, hal yang sedari dini terjadi, berimbas
juga pada saat mereka bertumbuh dewasa, tumbuh dalam ketidaktahuan,
karena sekolah tidak memberi titik tekan pada pola bakunya, tidak
tersedianya sarana dan prasarana pendidikan, kemudian juga sumber daya
pendidik, yang juga mewarisi pola penanaman yang tak jelas dari orang
tua, maka ketidaktahuan yang sama terus berulang lagi, bahkan hingga
kinipun tidak pernah ada penanaman nilai-nilai kebangsaan yang
dibakukan dalam bentuk kurikulum, dulu pernah ada pelajaran budi pekerti,
namun kemudian dihapuskan, kini mulai diangkat kembali. Namun esensi
dan substansinya belum tepat dirasakan.
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16