Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6
24
pemihakan, (2 ) program harus langsung mengikut sertakan atau
bahkan dilaksanakan oleh masyarakat yang menjadi sasaran ,(3)
penggunaan pendekatan kelompok , karena pendekatan kelompok
adalah cara yang paling efektif dan efisien dari segi penggunaan
sumber daya.
e. Teori Kesejahteraan
Bila dilihat dari tingkat kesejahteraan, bahwa antara negara yang
satu dengan lainnya berbeda , dan sebaliknya ukurannyapun berbeda.
Pengertian kesejahteraan (kemakmuran) secara umum bahwa suatu
keadaan di mana segenap warga negara tanpa kecuali dan dimanapun
berada, selalu dalam kondisi serba kecukupan segala kebutuhannya baik
material maupun spiritual, keamanan dan ketertibannya terjamin,
hidupnya tenteram dan damai, jauh dari kejahatan dan saling mencurigai,
seluruh aparatur negara bersatu menjunjung kewibawaan bangsa dan
negara.22
Kemakmuran dibedakan , welfare diartikan sebagai “kemakmuran”
welfare economic sebagai “ilmu ekonomi” yang berorentasi kemakmuran,
socipetal welfare sebagai “kesejahteraan sosial" (makro), people welfare
sebagai “kesejahteraan rakyat", social welfare sebagai “kesejahteraan
sosial” (sekelompok masyarakat) atau “santunan sosial”, well-being
sebagai “kesejahteraan hidup” (dalam arti luas), welfare-State sebagai
“negara Kemakmuran "atau “Negara Kesejahteraan”. (Swasono 2005)23,
dalam taskap ini kesejahteraan yang dimaksud adalah “people welfare”
yaitu kemakmuran atau kesejahteraan masyarakat yang ditinjau dari
indikator atau pendekatan ekonomi ( non moneter ), yaitu indikator
pendapatan per kapita masyarakat , khususnya pendapatan per kapita
masyarakat daerah perbatasan.
22 Roestam, Soepardjo, 1993, Pembangunan Nasional untuk Kesejahteraan Rakyat, A ula Pilar
Mas, Jakarta, hal.40.
23Swasono, Sri-Edi> 2005> Indonesia dan Doktrin Kesejahteraan sosial, Jakarta, Perkumpulan
Prakarsa, haf.3