Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10

54

            h. Gatra Pertahanan Keamanan.

                      Luasnya wilayah NKRI dengan ketimpangan persebaran
            penduduk yang mendiami, serta kebutuhan jumlah personil TN I dan
            POLRI kurang sebanding, disertai dengan jumlah dan kualitas
            sarana prasarana yang belum memadai, menjadi permasalahan di
            bidang hankam saat inf, apalagi di wilayah perbatasan , selain itu,
            wawasan kebangsaan dan kesadaran bangsa Indonesia akan
            kewajiban bela negara disinyalir relatif masih rendah.

                     Peraturan perundang - undangan di bidang Hankam yang
           diperuntukan guna pengamanan kepentingan negara khususnya di
           daerah perbatasan sudah ada, selain itu berbagai kegiatan
           penegakan hukum yang telah diupayakan untuk mengantisipasi
           terjadinya pelanggaran hukum di wilayah perbatasan baik di darat
           maupun di laut melalui koordinasi instansi terkait dipusat maupun
           daerah. Walaupun berbagai kegiatan tersebut telah dilaksanakan ,
           namun masih saja terjadi pelanggaran , seperti perdagangan ilegal,
          pelintas batas dan imigran g e la p , pencurian sumber kekayaan alam,
          penyelundupan senjata dan terorisme serta kegiatan lainnya yang
          diantaranya dilakukan oleh masyarakat di wilayah perbatasan
          karena kegiatan tersebut erat dengan kebutuhan hidup mereka.
          Oleh karena itu, tanpa ditangani secara serius permasalahan
          pemberdayaan ekonomi masyarakat di wilayah perbatasan, maka
          akan sangat berdampak pada stabilitas keamanan nasional.

19. Peluang dan Kendala

          Uraian pengaruh lingkungan strategis di atas, kiranya dapat
dirumuskan hal-hal yang menjadi peluang maupun kendala dalam
pemberdayaan ekonomi masyarakat di daerah perbatasan antara lain :

         a. Peluang.

                   1) Adanya konsensus global tentang Millenium
                   D e v e lo p m e n t Goals (M DGs) sebagai kesepakatan
                   pembangunan internasional, telah mendorong negara-negara
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15