Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI

61

perkebunan kelapa sawit dan 6 juta ekor sapi. Kondisi pengelolaan kelapa sawit
secara optimal tersebut diharapkan untuk mendapat perhatian dan dukungan
pemerintah karena mampu membuka lapangan kerja dan menyerap pengangguran,
serta memberdayakan wilayah-wilayah di Indonesia yang relatif belum menikmati
hasil pembangunan secara merata. Masalah pemerataan kesejahteraan patut
menjadi concern pemerintah karena berkaitan langsung dengan kekokohan
Ketahanan Nasional.

Ketika kesejahteraan rakyat telah meningkat dan diwujudkan secara merata,
khususnya dari aspek pendapatan per kapita, penyediaan infrastruktur dan berbagai
fasilitas lain, maka Ketahanan Nasional diharapkan akan menjadi semakin kokoh dan
tangguh. Perbaikan dan peningkatan terhadap faktor-faktor tersebut diharapkan akan
mampu mengoptimalkan kesejahteraan masyarakat. Ketika masyarakat telah mampu
memperbaiki kualitas hidupnya menjadi lebih sejahtera, maka dengan demikian hal
ini akan memperkokoh Ketahanan Nasional.

Oleh karena itu, pada bagian selanjutnya dari tulisan ini akan dibahas secara
lebih mendalam mengenai Kondisi Pengelolaan SKA khususnya kelapa sawit yang
diharapkan, bagaimana Kontribusi Pengelolaan SKA terhadap Kesejahteraan
Masyarakat dan terhadap Ketahanan Nasional, serta rumusan Indikasi Keberhasilan
yang menjadi parameter dalam proses optimalisasi pengelolaan SKA guna
meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam rangka Ketahanan Nasional.12

21. P en gelo laan S u m b e r K ekayaan A lam y ang D iharapkan.
Sejumlah harapan ideal muncul pasca-amandemen UUD NRI Tahun 1945,

yang menekankan pengelolaan ekonomi khususnya di sektor SKA agar selalu
mempedomani prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Demikian pula halnya dengan
pengelolaan SKA kelapa sawit, yang diharapkan mampu berjalan optimal dengan
dukungan seluruh pemangku kepentingan terkait.

Peran SKA kelapa sawit yang demikian strategis diharapkan mampu dikelola
secara optimal, efektif dan berkelanjutan. Kondisi ini tercermin melalui penggunaan
bibit unggul secara mudah (accessible), murah dan meluas, terutama pada
perkebunan rakyat. Dengan demikian petani sawit pada perkebunan rakyat