Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11
masyarakat akhirnya dapat menghambat kepemimpinan daerah dalam
melaksanakan otonomi daerahnya. Hal ini menjadi tantangan bagi
pengimplementasian Wasantara pada elit-elit daerah untuk menjaga
soliditas dan kekompakan aparatur keamanan serta rasa kebersamaan dan
hidup damai di kalangan masyarakat di daerahnya. Permasalahan lainnya
yaitu masih maraknya berbagai tidak kriminalitas dilatar belakangi
permasalahan sosial diantaranya; kemiskinan, pengangguran, narkoba,
ketidakpuasan atas kebijakan publik yang diambil pemerintah, terorisme,
kesemuanya dapat berpeluang terjadinya konflik terbuka mengarah pada
SARA. Kondisi tersebut memberikan gambaran situasi keamanan dan
ketertiban masyarakat di daerah belum stabil. Hal ini mengindikasikan
bahwa jaminan keamanan bagi aktivitas ekonomi, politik dan sosial budaya
masih rendah. Karenanya peningkatan implementasi Wasantara harus
dilaksanakan karena jika tidak, maka Otonomi Daerah akan sangat sulit
untuk dilaksanakan dan berujung sulit tercapainya kesejahteraan
masyarakat, yang akan berpengaruh terhadap Ketahanan Nasional.
19. Peluang dan Kendala.
Dari analisa tersebut di atas, kecenderungan perkembangan lingkungan
strategis baik lingkungan strategis global, regional maupun nasional terdapat
adanya peluang maupun kendala yang sangat berpengaruh terhadap upaya
meningkatkan implementasi Wasantara dalam memantapkan Otonomi Daerah
dalam rangka mendukung Ketahanan Nasional. Peluang dan kendala tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Peluang.
1) Potensi dari aspek-aspek kehidupan bangsa Indonesia,
merupakan peluang dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat bila
dikelola secara optimal, sehingga dengan kualitas kepemimpinan
daerah yang tinggi akan dapat mewujudkan cita-cita nasional
bangsa Indonesia yaitu masyarakat yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
2) Adanya kreativitas masyarakat dalam mengimplementasikan
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara serta perekat dan
53