Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3

7

dengan presisi dan batasan yang tegas serta tidak menimbulkan luka fisik
maupun psikis. Misalnya, atlet-atlet Korea Selatan akan ditampar oleh
pelatihnya bila gagal memenangkan pertandingan. Namun tamparan
dilayangkan tidak dengan kemarahan atau kebencian atau karena merasa
lebih berkuasa, melainkan sebagai pengingat untuk nanti berjuang lebih
keras lagi dalam pertandingan berikutnya. Para atlet Korea Selatan
menerima tamparan sebagai bagian dari tradisi budaya mereka.

         Karena itu, upaya mengubah mentalitas, cara pandang, kebiasaan
atau tradisi yang seolah-olah membenarkan tindakan kekerasan menjadi
sangat penting dalam kerangka Ketahanan Nasional. Terutama dalam
menghadapi momentum emas demografi Indonesia 2025-2030. Artinya ada
kebutuhan akan perhatian pemerintah dalam bentuk sistem pendidikan
yang berkarakter di sekolah vokasional yang dapat menurunkan tindak
kekerasan dalam rangka ketahanan nasional.

         Inilah juga perubahan mentalitas yang kini digelorakan dengan nama
‘Revolusi Mental’ dan telah dicanangkan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf
Kalla dalam lima tahun mendatang. Sebuah langkah koreksi total atas
mentalitas warisan masa lalu dalam kehidupan yang .masih saja diwarnai
praktik korupsi, intoleransi, konflik horisontal, lemahnya perekonomian dan
penegakan hukum serta masih banyaknya berkeliaran para oportunis di
berbagai bidang kehidupan.

         Revolusi mental juga adalah langkah kesadaran sekaligus
penyadaran bahwa reformasi yang dilakukan dan sudah berusia 16 tahun,
baru menyentuh aspek kelembagaan, antara lain amandemen UUD 1945,
pembentukan sejumlah komisi independen (termasuk Komisi
Pemberantasan Korupsi/KPK), mewujudkan otonomi daerah, memperbaiki
sejumlah Undang-Undang, dan melaksanakan pemilihan umum.

         Reformasi yang sebatas menyentuh faktor kelembagaan, tidaklah
cukup untuk mengantar Bangsa Indonesia ke arah cita-cita reformasi dan
cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Rl. Hanya membangun Indonesia
secara fisik, membangun gedung tinggi, jembatan, jalan tol dan
sebagainya, tidak akan bisa membawa masyarakat Indonesia menuju
kemerdekaan yang sejati dalam keadilan dan kemakmuran.
   1   2   3   4   5   6   7   8