Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15

BAB I
                                        PENDAHULUAN

1. Umum
         Ketahanan Nasional pada dasarnya adalah kondisi yang dirancang

sedemikian rupa oleh suatu bangsa untuk menjaga sekaligus
mempertahankan hak, kedaulatan, dan cita-citanya. Karena itu, Ketahanan
Nasional menjadi pilar yang teramat penting dalam menjaga keamanan,
keutuhan, kedamaian, dan harapan-harapan masa depan terbaik yang
dituangkan—secara tersurat maupun tersirat—dalam dasar negara dan
hukum-hukum dasar.

         Bangsa Indonesia memiliki konsepsi dan pengertian yang sangat baik
mengenai Ketahanan Nasional. Disebutkan bahwa Ketahanan Nasional
adalah kondisi dinamika suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan
yang mampu mengembangkan ketahanan, kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala ancaman, tantangan, gangguan dan
hambatan (ATGH) baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga
secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan
integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.1

         Kehadiran frasa ‘kondisi dinamika' pada pengertian Ketahanan
Nasional di atas menyiratkan kesadaran akan realitas bahwa tidak ada
kondisi kehidupan yang statis. Sangat banyak faktor yang mempengaruhi
‘kadar’ Ketahanan Nasional, hingga kondisinya senantiasa bergerak dinamis.
Dari sekian banyak faktor itu, salah satu yang sangat krusial adalah karakter
bangsa.2

         Realitas memperlihatkan, bangsa-bangsa yang berkarakter kuat
mampu ‘menaklukan’ dunia melalui berbagai bidang kehidupan, sekaligus
menguatkan integritas dan jatidiri-nya. Bangsa Jepang dan Korea Selatan
menjadi contoh yang menarik: mereka mampu memadukan filosofi traditif
yang mereka hidupi dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi—

1Lemhannas Rl 2014. Modul Ketahanan Nasional.
2 Secara antropologis, karakter bangsa dipandang sebagai tata nilai budaya dan keyakinan
yang mengejawantah dalam kebudayaan suatu masyarakat dan memancarkan ciri-ciri khas
keluar sehingga dapat ditanggapi orang luar sebagai kepribadian masyarakat tersebut.

                                                                         1
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20