Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
41
yang dimanfaatkan untuk meningkatkan kerjasama keamanan
maritim ASEAN.
5) Machine (mobilitas). Dengan adanya kerjasama yang
selama ini terjalin secara baik, meskipun dalam kerjasama
secara bilateral dan Multilateral pada masing-masing negara
ASEAN dalam bidang keamanan maritim menjadi modal
dalam upaya mewujudkan organisasi keamanan negara
ASEAN secara keseluruhan.
Tabel 3.2. Pertumbuhan Ekonomi negara ASEAN.44
Brunei Darussalam 1,25 2,24 -1,85 2fi HB!2,2 ....1,6
8,5 9,93 3,4
Kamboja -6,15 5,04 5,3 6,1 7,1 7,2 7,2 |
4,25 6,75 7,65 6,2 6,5 6,2 5,8 1
Indonesia HH
s js 8,1 8 8,1 8 1
Laos 1,25
Malaysia M ....._ HHH
5,3 5,4 6,3
Myanmar -3.0S 12,88 4,35 6,5
Filipina W 4,89 2,65 7,6 3,9 6,5 l7,2
HB ......■ •^9 6,3 6 .... ..B ..I — 2,9 k
Thailand 5,4 ?
5,05 0,1 7,8 -0,1 6,4
fS , !
V ietN am 7,64 , . 5,8 6,8 5,9 5
ASEAN J & . J L ,* * .......M 5 _
-3 L
d. Threath (Tantangan).
1) Men (SDM). Belum terintegrasinya dan dipahaminya
kerjasama keamanan maritim oleh personel pengawak
institusi keamanan maritim ASEAN menjadi tantangan dalam
upaya mewujudkan organisasi keamanan ASEAN secara
keseluruhan yang berada di bawah organisasi ASEAN.
^FEB UGM, E konom i ASEAN : M eraih P otensi Perekonom ian O ptim um d i Tengah
In s ta b ilita s G lob al dan R egional, diunduh
darihttp://macroeconomicdashboard.com/index.php/id/asean/168-ekonomi-asean-meraih-
potensi-perekonomian-optimum-di-tengah-instabilitas-global-dan-regional, bulan
September 2014.