Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7

21

  mereka menguasai jalur perdagangan ekonomi yang sangat besar dan akan menaikkan
 daya tawar negara mereka. Amerika yang selama ini berkuasa disana, sekarang sudah
 mendapat penantang baru yaitu Tiongkok. Seringnya timbul ketegangan di Laut Cina
 Selatan dapat dipahami bila kita sadar bahwa dengan berpindahnya “Center o f Gravity*
 ekonomi dunia dari Atlantik ke Pasifik, Laut Cina Selatan menjadi wilayah laut yang
 sangat strategis, sehingga mendorong persaingan negara-negara besar. Selain itu,
 adanya klaim kepemilikan yang tumpang tindih sering mengancam perdamaian dan
 stabilitas kawasan. Laut Cina Selatan adalah lintas laut paling ramai nomor 2 di dunia
setelah Selat Malaka, yang menghubungkan Timur dan Barat. Estimasi UNCTAD tahun
2010 menyatakan bahwa 45% perdagangan dunia senilai 1.500 triliun US Dollar diangkut
melalui perairan Indonesia, sebagian besar juga melalui Laut Cina Selatan. Selain
memainkan peranan yang penting dalam ekonomi dunia, Laut Cina Selatan juga
merupakan kunci keamanan kawasan. Sebagai wilayah yang setengah tertutup (semi-
enclosed) dan berada di halaman depannya, Tiongkok menilai Laut Cina Selatan sebagai
wilayah vital bagi pertahanannya. Selain itu, Laut Cina Selatan juga adalah bagian
teramat penting dari W ilayah Rangkaian Mutiara (String o f Pearl), yang merupakan
strategi Tiongkok untuk mengamankan alur laut perdagangan dan keamanan pasokan
energinya. W ilayah ZEE Indonesia di Laut Cina Selatan menyumbang tidak sedikit
terhadap perekonomian nasional, yaitu 30% pendapatan migas Indonesia3. Selain itu,
Laut Cina Selatan mengandung potensi perikanan yang cukup besar bagi Indonesia.

         Konstelasi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dengan posisi diantara
benua Asia dan Australia serta diantara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia,
menempatkan Indonesia menjadi daerah kepentingan bagi negara-negara dari berbagai
kawasan. Posisi strategis ini menyebabkan kondisi politik, ekonomi, dan keamanan
ditingkat regional dan global menjadi faktor yang berpengaruh terhadap kondisi
Indonesia. Dalam era globalisasi abad ke 21 ini, perkembangan lingkungan strategis
regional dan global lebih m enguat pengaruhnya terhadap kondisi nasional karena
diterimanya nilai-nilai universal seperti perdagangan bebas, demokratisasi, serta hak
asasi dan lingkungan hidup. Eksistensi kepentingan negara-negara besar di kawasan ini

3Dirjen Strahan Kemenhan RI, Implikasi Konflik Laut Cina Selatan terhadap netralitas dan sentralitas Asean,
Desember 2013
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12