Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7
47
rasa aman bangsa dan negara harus ditopang oleh keamanan regional. Kerja sama
bilateral saja tidak cukup kuat apabila tidak disertai dengan kerja sama regional dan
internasional. Adanya kaitan secara strategis berjenjang itu membawa implikasi bahwa
geopolitik dan geostrategi harus memiliki dimensi internasional. Oleh karena itu, frontier
dalam zaman sekarang ini harus pula diberi makna batas imajiner sejauh mana
kepentingan nasional terjamin perwujudannya dan pemenuhannya, terutama jaminan
terhadap identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara. Sesungguhnya
hal semacam itu telah dimainkan oleh kekuatan-kekuatan besar dunia sejak dahulu,
tetapi melalui wajah kekuatan militer. Dalam era perang dingin, frontier berwajah
hegemoni ataupun containment strategy. Akan tetapi, esensinya sama, yaitu (sphere o f
influence), yang batas luarnya merupakan frontier dari negara besar yang menggelar
sphere o f influence itu. Apabila dahulu sphere o f influence selalu diciptakan dan
ditegakkan melalui mekanisme politik dan militer, dalam perkembangan sekarang ini
sphere o f influence dapat diciptakan melalui ekonomi dan perdagangan.
Ketahanan tingkat regional yang para unsur pelakunya merupakan negara-negara
berdaulat hanya bisa terwujud apabila terdapat saling percaya, saling menghormati yang
-.diwujudkan dalam bentuk kerja sama seerat-eratnya atas dasar manfaat bersama.
Kebersamaan yang multidimensional ini meliputi bidang politik, ekonomi, kebudayaan,
dan kemanan. Ketahanan nasional setiap negara perlu diupayakan seoptimal mungkin
agar dapat memberikan kontribusi positif pada kawasannya. Asumsinya adalah bahwa
hanya dengan ketahanan nasional yang baik sajalah satu negara akan dapat
memberikan peran yang bermakna pada kawasan. Sebaliknya, apabila instabilitas politik
dan ekonomi terus mengguncang suatu negara mana mungkin negara bersangkutan
menyisakan waktu untuk menopang kepentingan kawasan. Komitmen terhadap asosiasi
negara sekawasan haruslah utuh dan konsisten (misalnya sesuai TAC) agar dengan
demikian kepentingan bersama (misalnya ASEAN) tidak disubordinasikan pada
kepentingan Five Power Defense Arrangement (FPDA). Komitmen terhadap ASEAN
akan menguat apabila organisasi ini dapat memberikan manfaat bagi anggotanya,
setidak-tidaknya mampu memberikan penggambaran internasional yang bergengsi.
Sebaliknya, apabila kemanfaatan rendah, seperti South Asia Association fo r Regional
Cooperation (SAARC), jangan diharapkan terwujud komitmen yang solid. Di sini tampak