Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8

48

  bahwa manakala komitmen bagus dari seluruh anggota asosiasi, kawasan yang
  bersangkutan tidak akan kondusif bagi ATHG tiap negara anggota. Kualitas interaksi
 antaranggota asosiasi yang komponen-komponennya adalah tingkat kerja sama (dalam
 arti kualitasnya) dan kemauan untuk mengakomodasikan kepentingan negara anggota
 lainnya di dalam kebijakan nasional. Terutama yang terakhir ini hanya dapat terwujud
 apabila sudah terjalin rasa saling percaya. Selain saling percaya, kualitas interaksi juga
 menunjukkan adanya komitmen yang kuat. Kemampuan adaptasi dari asosiasi terhadap
 fluktuasi maupun arus perkembangan lingkungan sesungguhnya merupakan indikator
terhadap kualitas kebersamaan yang telah terjalin. Asia Timur-Pasifik telah menjadi
motor penggerak utama pertumbuhan dunia sejak terjadinya krisis keuangan
global1. Menguatnya pertumbuhan dunia tahun ini akan membantu kawasan Asia Timur-
Pasifik untuk bertumbuh pada tingkat yang relatif stabil seraya menyesuaikan diri dengan
kondisi keuangan global yang lebih ketat. Untuk jangka waktu yang lebih panjang, agar
dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan yang tinggi, negara-negara berkembang di
Asia Timur harus menggandakan upayanya dalam melaksanakan reformasi struktural
guna meningkatkan potensi pertumbuhan yang telah dimiliki dan meningkatkan
kepercayaan pasar (Bert Hofman, Chief Economist o f the World Bank’s East Asia and
Pacific Region). Reformasi struktural adalah kunci dalam mengurangi kerentanan dan
meningkatkan keberlanjutan pertumbuhan jangka panjang. Tiongkok telah mulai
mengambil serangkaian langkah reformasi keuangan, akses ke pasar, mobilitas tenaga
kerja, dan kebijakan fiskal, untuk meningkatkan efisiensi pertumbuhan dan mendorong
peningkatan permintaan pasar. Sejalan dengan waktu, upaya-upaya ini akan
memposisikan Tiongkok pada pijakan yang lebih stabil, inklusif, dan berkelanjutan.
Beberapa inisiatif yang telah diumumkan oleh pemerintah Tiongkok, seperti reformasi
pajak dan penurunan ambang batas bagi investasi swasta, juga dapat mendorong
pertumbuhan jangka'pendek. Negara-negara berkembang lainnya di kawasan ini juga
dapat menarik manfaat dari reformasi struktural, seperti memfasilitasi perdagangan
internasional dan mempromosikan investasi langsung asing, terutama di sektor layanan.
Dalam hal ini, pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 akan
mendongkrak investasi dan ekspor dalam kawasan ini serta menjadi penggerak

1www.worldbank.org
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13