Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11
53
yang perlu dikhawatirkan. Dengan tingginya konektivitas transportasi
daerah perbatasan Kalimantan telah menciptakan pengaruh positif pada
aspek-aspek ipoleksosbudhankam sebagaimana uraian berikut.
a. Pengaruh secara aspek ideologi
Dengan konektivitas transportasi yang tinggi, keterisotasian,
ketertinggalan dan keterabaian sudah tidak ada lagi di daerah
perbatasan Kalimantan. Pemerintahpun terus melakukan pembinaan
dengan mengimplementasikan program-program pembangunan yang
pro perbatasan. WNI penduduk daerah perbatasan semakin
meningkat rasa kebangsaan, cinta tanah air dan nasionalisme
sehingga WNI penduduk daerah perbatasan tidak lagi berorientasi ke
Malaysia karena daerah perbatasan Indonesia di Kalimantan telah
berkembang maju dan didukung oleh konektivitas transportasi yang
baik. Dalam keseharian, WNI penduduk wilayah perbatasan tidak lagi
berhubungan dan berorientasi dengan warga negara Malaysia, tidak
menggunakan uang asing, dan tidak menggunakan bahasa asing.
Sehingga masyarakat di perbatasan Indonesia tidak lagi bergantung
pada negara tetangga. Untuk me.nunjang dan menjalankan kehidupan
keseharian, segala kebutuhan hidup, termasuk pendidikan, kesehatan
dan lapangan kerja sudah tersedia dan terpenuhi di daerah
perbatasan Kalimantan. Dengan demikian WNI penduduk perbatasan
secara ekonomi, sosial dan budaya sudah mandiri dan terbebas dari
pengaruh negara tetangga. Kesejahteraan masyarakat di daerah
perbatasan Kalimantan meningkat dan tannas semakin kokoh
sehingga secara ideologi masyarakat telah mapan dan tidak
terpengaruh oleh paham-paham tidak sejalan dengan Pancasila.
Rasa kebangsaan, cinta tanah air dan nasionalisme dari WNI
penduduk daerah perbatasan Kalimantan semakin kuat sehingga
dapat menangkal paham-paham ideologi yang bertentangan dengan
ideologi Pancasila yang masuk ke Indonesia. Walaupun masih
banyak WNI penduduk daerah perbatasan yang berinteraksi dengan
Malaysia, paham-paham ideologi non Pancasila yang dibawa masuk