Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16

30

penguatan fundamental ekonomi dan terlaksananya program-program
pembangunan seperti program kesejahteraan, pembangunan
infrastruktur, investasi, penurunan angka kemiskinan dan penciptaan
lapangan kerja. Implikasi antara karakter kepemimpinan nasional
terhadap pemantapan stabilitas politik memang tidak mudah untuk
dipahami. Perbedaan sistem pemilihan umum, apakah itu sistem
proporsional atau sistem distrik, dengan tipe kepemimpinan tidak serta
merta akan teruji. Namun, analisis ini mencoba melihat bagaimana
proses rekruitmen, proses seleksi, saat menjabat pemimpin tersebut
mengeluarkan kebijakan-kebijakan, maka sedikit banyak dapat
mencerminkan karakter kepemimpinan yang berkuasa masa itu. Fakta
menunjukkan bahwa karakter kepemimpinan nasional yang lahir
dalam proses demokrasi dan pemilihan langsung ternyata telah
menimbulkan masalah serius, yaitu dalam banyak hal menimbulkan
ancaman faktual dan ancaman potensi terhadap stabilitas politik.
Ancaman faktual atau implikasi atas karakter kepemimpinan nasional
terhadap instabilitas politik dapat diuraikan sebagai berikut:

         1) Aspek proses rekruitmen pemimpin, telah banyak
         menimbulkan masalah serius mulai dari perbuatan
         pelanggaran/kecurangan saat rekruitmen, sehingga terjadi
         konflik antar elit politik yang melibatkan simpatisan dan
         pendukungnya sehingga terjadi konflik horizontal.

         2) Aspek proses seleksi kepemimpinan, telah diwarnai
         dengan berbagai tindak pidana money politik, kampanye hitam
         (black campaign), ketidakpuasan hasil pemilu. Hal tersebut
         banyak menimbulkan gejolak sosial dan politik, memanasnya
         suhu politik serta menyebabkan rendahnya legitimasi seorang
         pemimpin.

         3) Aspek saat menjalankan tugas dan mengeluarkan
         kebijakan, ada beberapa kebijakan pemerintah yang
         menimbulkan gejolak politik, antara lain kebijakan
   11   12   13   14   15   16   17   18