Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
29
juga menjadi penentu keberhasilan pembangunan. Kalau setiap anggota
legislatif sudah berpikir alokasi anggaran untuk masing-masing konstituen
mereka, bukan untuk masyarakat banyak, maka arah pembangunan akan
melenceng dari relnya. Mencermati keberadaan calon-calon anggota
legislatif saat ini, perlu diwaspadai caleg instan, yang tiba-tiba masuk ke
partai politik tanpa proses kaderisasi di partai.
13. Implikasi Karakter Kepemimpinan Nasional Sebelum Revitalisasi
terhadap Stabilitas Politik dan Stabilitas Politik terhadap Pembangunan
Nasional.
Dalam subbab ini diuraikan bahwa memang ada keterkaitan
negatif/implikasi karakter kepemimpinan nasional dengan pemantapan
stabilitas politik dan pembangunan nasional. Adapun bukti adanya
keterkaitan tersebut dijelaskan secara rinci sebagai berikut:
a. Implikasi Karakter Kepemimpinan Nasional Sebelum
Revitalisasi terhadap Pemantapan Stabilitas Politik.
Tahun 2014 merupakan tahun politik, sehingga stabilitas politik
dan keamanan potensial terjadi kerawanan. .Vleskipun pasca
reformasi, Indonesia telah berhasil dan menjadi contoh dunia
bagaimana transisi demokrasi dapat dilakukan dengan baik dan
konstitusional. Aman dan terjaganya peralihan kekuasaan secara
konstitusional pada Pemilu 1999, 2004, 2009 serta Pilkada (baik
ditingkat Kabupaten/kota dan Provinsi) merupakan bukti bahwa kita
mampu menciptakan kehidupan berdemokrasi dengan baik. Kunci
dari semua ini adalah peralihan kekuasaan harus dilakukan secara
konstitusional. Kalau tidak maka instabilitas politik dan keamanan
akan tinggi dan berpotensi menghancurkan capaian pembangunan
nasional yang telah dilaksanakan selama ini. Oleh karenanya, semua
pihak termasuk elite politik, dunia kampus, dunia usaha, media dan
mahasiwa perlu bersama saling menjaga terciptanya transisi
kepemimpinan yang konstitusional dan aman melalui mekanisme
Pemilu 2014. Hal ini tidak hanya penting bagi semakin berkualitas dan
dewasanya kita dalam berdemokrasi tetapi juga penting bagi

