Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12
26
2) K o n flik Sam p it d i K alim antan Tengah pada 18 Februari
2001. Terjadi konflik antara etnis Dayak dengan etnis Madura
yang berdasarkan data dari komnas Ham disimpulkan terjadi
ratusan korban jiwa. Diperkirakan 419 meninggal dunia, 93 orang
mengalami luka luka, 1.304 rumah beserta 250 kendaraan roda
dua rusak dan dibakar, serta 88,164 orang terpaksa harus
mengungsi dari tempat tinggalnya. Permasalahan di Sampit pada
dasarnya bukan peristiwa yang berdiri sendiri, tetapi merupakan
peristiwa atau rangkaian dari peristiwa sebelumnya yang
melibatkan etnis Madura dengan etnis Dayak. Bahkan sebelum
kerusuhan telah beredar isu penyerangan etnis Madura terhadap
Etnis Dayak di Sampit, dan ditemukan bom rakitan dirumah warga
Madura di Sampit serta ditemukan tulisan spanduk yang bemada
profokasi seperti misalnya tulisan “Selamat datang di Kota
Madura” dan tulisan spanduk “ Kota Sampang Kedua”.
Rangkaian peristiwa konflik kecil memang sudah berusaha
diredam, namun tidak menyelesaikan masalah. Puncak dari
konflik yang besar adalah terjadi perkelahian sekelompok warga
Madura dengan warga Dayak dan warga Madura 5 orang tewas,
sehingga terjadi aksi balas dendam dan melakukan sweaping dari
warga Madura kepada warga Dayak, mengakibatkan 8 orang
warga Dayak meninggal serta 2850 orang mengungsi ke gedung
balai budaya Sampit, gedung DPRD, rumah dinas Bupati Kota
Waringin Timur. Selanjutnya pada tanggal 20 Februari 2001
terjadi aksi balas dari etnis Dayak kepada etnis Madura sehingga
menimbulkan perkelahian terbuka di beberapa lokasi dan warga
Dayak secara membabibuta akibat peristiwa sebelumnya
mengejar tokoh etnis Madura sehingga menimbulkan korban 38
orang meninggal etnis Madura secara mengenaskan dengan
menyisir serta membakar rumah etnis Madura.19
19 Laporan Akhir Komnas Ham untuk peristiwa kerusuhan di Sampit, Kalimantan Tengah 2001