Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14

28

                4) K o n flik Poso. Awal konflik Poso terjadi setelah pemilihan
                Bupati pada Desember 1998. Ada sintimen keagamaan yang
                melatarbelakangi pemilihan tersebut. Dengan menangnya
                pasangan Piet Inkiriwang dan Mutholib Rimi waktu tidak lepas dari
                identitas agama dan suku. Untuk seterusnya agama
                dijadikan alasan pada setiap konflik yang terjadi di Poso.
                Perseturuan kecil, semacam perkelahian antar personil pun bisa
                menjadi pemicu kerusuhan yang ada di Sana. Semisal, ada dua
                pemuda terlibat perkelahian. Yang satu beragama islam dan yang
                satunya lagi beragama Kristen. Karena salah satu pihak
                mengalami kekalahan, maka ada perasaan tidak terima diantara
                keduanya. Setelah itu salah satu, atau bahkan keduanya,
                melaporkan masalah tersebut ke kelompok masing-masing, dan
               timbullah kerusuhan yang melibatkan banyak orang dan bahkan
               semula terjadi di Poso kota dan selanjutnya merembet ke daerah-
               daerah sekitar Poso diikuti dengan mobilitas masa yang cukup
                besar, berasal dari luar kabupaten Poso.22 Contoh tersebut
               merupakan konflik sosial yang berpotensi terjadinya Disintegrasi
               bangsa. Dalam pembahasan ini bukan semata mata pada konflik
               itu sendiri tetapi contoh ini merupakan fakta nyata bahwa kualitas
               kesiapan dan kesiagaan untuk mendeteksi, mengantisipasi sejak
               dini dan melakukan aksi pencegahan berbagai bentuk potensi
               ancaman masih kurang menandakan kesiagaan Kewaspadaan
               Nasional lemah.

       b. Manifestasi kepedulian dan rasa tanggung jawab komponen
       Bangsa Indonesia terhadap keselamatan dan keutuhan NKRI.
       Kepedulian dan rasa tanggung jawab terhadap kutuhan NKRI masih
       belum tampak dalam pelaksanaannya hal ini dapat dilihat pada
       terjadinya kasus seperti tersebut diatas sebenamya gejala awal sudah
       terlihat, namun langkah dan tindakan dari seluruh komponen bangsa

22 Salahuddin Wahid, “Menjaga Damai Pasca Malino", dalam Jaringan Kerjasama Antar Umat
Beragama, Dari W acana Ke Aksi Nyata, Jakarta: Titahandalusia Press, 2002.
   9   10   11   12   13   14   15   16   17