Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16
30
masyarakat masih belum bisa menerima perbedaan dan keragaman
budaya seperti pada kasus di Sambas dan di Sampit. Kesenjangan
yang terjadi bahkan dieksploitasi menjadi permusuhan antar etnis,
pemerintah daerah tidak memantau gejala sejak awal sehingga setelah
permasalahan menjadi besar tidak dapat dikendalikan, persatuan dan
kesatuan bangsa makin jauh dari harapan akibat Nasionalisme yang
sempit.
13. Implikasi Kewaspadaan Nasional Terhadap ancaman disintegrasi
bangsa dan implikasi ancaman disintegrasi bangsa terhadap
Ketahanan Nasional
a. Implikasi Kewaspadaan Nasional terhadap ancaman
Disintegrasi Bangsa. Pada hakekatnya Kewaspadaan Nasional
juga merupakan suatu kualitas kesiapan dan kesiagaan yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia untuk mampu mendeteksi, mengantisipasi
sejak dini, dan melakukan aksi pencegahan berbagai bentuk dan sifat
potensi ancaman terhadap NKRI. Implikasi ini belum nampak nyata
dalam mengantisipasi maupun mendeteksi apalagi melaksanakan
aksi pencegahan, contoh beberapa konflik diatas sudah dapat
menggambarkan betapa lemahnya kualitas kesiapan dan kesiagaan
dari ancaman. Beberapa komponen bangsa tidak memiliki naluri
terhadap adanya ancaman baik yang berasal dari dalam negeri
maupun luar negeri, keduanya memiliki keterkaitan dan saling
mempengaruhi sehingga sangat sulit untuk dipisahkan serta
menyusupnya dapat dari berbagai cara dan berpotensi sebagai
penyebab disintegrasi bangsa. Selain itu bila Kewaspadaan Nasional
ini diartikan sebagai manifestasi kepedulian dan rasa tanggungjawab
bangsa Indonesia terhadap keselamatan dan keutuhan bangsa/NKRI
bila kita tinjau pada beberapa konflik diatas, meskipun beberapa
upaya dari pemerintah daerah sudah dilakukan misalnya rekonsiliasi,
mediasi antara kelompok bertikai bahkan membangun tugu
perdamaian yang bersifat monumental, namun tidak memecahkan
pokok persoalan inti. Akibat tidak tuntasnya serta tidak jeli dalam