Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15

29

yang terkait belum kelihatan. Adanya kecemburuan sosial dan
primodial yang sempit pada kasus konflik di Sambas Kalimantan Barat
dan di Sampit Kalimantan Tengah antara Etnis Dayak dengan etnis
Madura tidak dapat diantisipasi, aparat pemerintah daerah bahkan
terkesan kurang peduli pada akar permasalahan, kejadian kecil sejak
awal tidak mampu diredam atau bila diselesaikan pun tidak secara
tuntas sehingga mengancam keutuhan NKRI. Pada kasus konflik di
Ambon dan di Poso mencerminkan ketidak mampuan pemerintah
daerah dalam meredam konflik awal dimana permasalahan yang
semula hanya kriminal mumi berubah permasalahannya menjadi
konflik agama bahkan secara cepat menjalar pada pulau pulau kecil
yang lain. Kepedulian dan rasa tanggung jawab pemerintah daerah
beserta komponen bangsa lainnya terhadap keselamatan Bangsa tidak
dilakukan dengan baik. Apabila kita cerna dengan serius pada periode
tersebut Disintegrasi bangsa nyaris menjadi kenyataan apabila
penanganannya tidak hati-hati bahkan persatuan dan kesatuan bangsa
bisa jadi hanya sebagai retorika belaka.

c. Keyakinan ideologis dan nasionalisme yang kukuh didukung
pemantauan sejak dini dan terus menerus terhadap berbagai
implikasi dari situasi kondisi yang berkembang baik dari dalam
maupun dari luar. Permasalahan Konflik di Ambon dan di Poso
yang bergeser masalah semula hanya kriminal biasa menjadi
kerusuhan antar agama merupakan pertanda bahwa masyarakat
masih belum yakin dengan Ideologi Pancasila, keberagaman,
kebebasan beragama dan kerukunan antar umat beragama masih
belum diterapkan dengan baik, bahkan ada sekelompok masyarakat
menganggap agama yang dipeluknya paling benar. Pengaruh dari
situasi yang berkembang dari luar negeri pun tidak dapat dibendung
misalnya pada kasus gereja Jasmine di Bogordan kasus paham Syiah-
Sunni di Madura menunjukkan adanya pengaruh asing yang
menyusupkan pengaruhnya ke Indonesia lepas dari pengawasan dan
pemantauan sejak dini. Nasionalisme bangsa sangat lemah,
   10   11   12   13   14   15   16   17