Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13

65

      harus merupakan bagian dari sistem, kesehatan nasional (SKN) lebih dapat
      dimplementasikan.
  e. Optimalnya Implementasi Konsepsi Tannas dalam Pelaksanaan JSBK
      dari sisi Konsepsi Ketahanan Hankam

               Studi kasus menarik patut dilihat dari penerapan konsepsi
     implementasi Tannas dalam pelaksaan JSBK di Aceh. Dari hasil SSDN
     peserta PPRA 45 didapatkan data bahwa saat ini Aceh telah menerapkan
     Jaminan Kesehatan yang mencakup seluruh warga Aceh. Melalui Jaminan
     Kesehatan Aceh (JKA) seluruh masyarakat Aceh—selain yang sudah
     ditanggung oleh skim Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) untuk
     masyarakat miskin, Askes sosial untuk PNS dan Pensiunan serta
     Jamsostek untuk pekerja formal—dibayarkan preminya oleh Pemerintah
    Aceh kepada PT. ASKES (persero) sebagai peserta JKA, bahkan untuk
     peserta Jamkesmas ditambahkan pula jumlah nominal preminya agar
    mendapatkan paket pelayanan kesehatan yang sama.36

             Contoh di Aceh adalah harapan yang mestinya bisa dicapai tidak
    hanya per satu provinsi namun juga untuk seluruh provinsi yang ada di
    Indonesia. Pendekatan kesejahteraan dan keamanan menemukan bentuk
    yang konkrit. Melalui implementasi Tannas dalam pelaksanaan JSBK,
    akses dan kualitas yankes akan semakin baik. Hal ini akan berpengaruh
    pada upaya meningkatkan UHH sebagai cerminan dari salah satu unsur
    peningkatan kualitas SDM sebagaimana yang termuat baik dalam sasaran
    bangnas maupun indikator IPM. Dengan demikian keberadaan SDM yang
    berkualitas (ulet dan tangguh)—sebagai syarat ketahanan hankam— akan
   semakin meningkat.

36 Pada saat tanya jawab tanya jawab di Kantor Gubernur (30 Agustus 2010), penulis sebagai
peserta SSDN Aceh PPRA XLV mencatat informasi dari pemerintah Aceh sebagai berikut:
“...beberapa skenario JKA, (...) untuk tiga tahun pertama, semua premi dibiayai oleh
pemerintah Aceh kemudian tahun keempat, kelima dan seterusnya akan terjadi sharing
dengan pemerintah Kabupaten/Kota, (...) untuk selanjutnya tahun 2016 dan seterusnya
diharapkan masyarakat mampu membayar iuran tetapi masyarakat yang tidak mampu akan
menjadi tanggung jawab pemenntah Aceh maupun kabupaten-kota. ...” (Penjelasan Kabid
Yankes Dinkes Aceh, tentang peningkatan kualitas SDM di Provinsi Aceh guna Mendukung
Pembangunan Daerah dalam rangka Bangnas)
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17