Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11

63

             Melalui JSBK, semua individu— rakyat Indonesia—wajib menjadi
   peserta asuransi. Semua rakyat harus membayar premi. Pembayaran
   premi untuk rakyat miskin merupakan tanggung jawab pemerintah. Bila
   dijalankan secara total maka implementasi hukum bilangan besar (the law
  of large number) yang menjamin kecukupan biaya dalam asuransi
  kesehatan akan terjadi. Jumlah dana tersimpan untuk merujuk pasien dari
  lini pertama pelayanan dan merawatnya di rumah sakit (yang kadang kala
  membutuhkan biaya tinggi), akan semakin tercukupi.

             Untuk itu, seharusnya saat ini sudah dikembangkan sistem yang
   sesuai. Pengembangan ini dapat dilakukan melalui sistem praktik
   kedokteran/pelayanan kesehatan (yankes) keluarga melalui optimalisasi
   JSBK (Idris, 2008). Pelayanan kesehatan yang menggunakan pendekatan
  praktik kedokteran/yankes keluarga pada dasarnya adalah sebuah entitas
  pelayanan yang terdiri dari ’’dokter keluarga” dan timnya, yaitu: ’’bidan
  keluarga”, ’’perawat keluarga”, ’’apoteker keluarga”, dan mitra-mitra profesi
  lainnya, yang bertugas membina fisik-mental-sosial sekitar 2.500 anggota
  keluarga.

            Praktik kedokteran/yankes dengan pendekatan keluarga adalah
  praktik yang berorientasi pada upaya personal care, primary medical care,
  continuing care dan comprehensive care (Gan et all., 2004). Dengan
 pendekatan ini, dokter dan timnya akan menjadi bagian dari keluarga-
 keluarga Indonesia. Melalui sistem ini, dokter dan timnya akan banyak
 “berbicara dari hati ke hati” dengan anggota-anggota keluarga,
 menyehatkan keluarga-keluarga (dan bangsa), tidak hanya fisik, namun
 juga mental dan sosial. Sayangnya, sistem seperti ini belum dapat
 dibangun karena membutuhkan dukungan JSBK untuk sistem
 pembiayaannya sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 5 (Idris, 2007).

         Penulis dalam Taskap ini— sebagaimana pernah pula diwacanakan
oleh penulis melalui artikel yang ditulis di Majalah Kedokteran Indonesia
(2008)— menggagas perlunya keterpaduan dari sistem manajemen
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16