Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4

LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL RI                                32

Program ini merupakan program usungan pemerintah dengan memanfaatkan

dana BU M N yang disediakan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial

BU M N terhadap lingkungannya (C S R = Corporate Social Responsibility) yang

besarnya 3 persen dari laba setelah pajak. Program pemerintah ini

memanfaatkan setoran para BUM N tersebut sebagai agunan untuk

peluncuran kredit mikro kepada rakyat dan sipenerima kredit sendiri tidak lagi

dikenakan persyaratan agunan untuk memperoleh kreditnya. Kredit ini hanya

dikelola oleh bank BUM N dan pemerintah mensyaratkan bahwa jumlah

setoran BU M N tersebut nilainya adalah 10 persen dari jumlah kredit yang

akan diluncurkan. Risiko kerugian atas selisih nilai agunan BUMN dengan

nilai kredit menjadi tanggungjawab bank penyalur. Saat ini, program ini

sudah dinyatakan berakhir dan jumlah setoran BUM N kepada bank Mandiri

khusus untuk program ini sekitar Rp 188 milyar, sehingga seharusnya dapat

diluncurkan kredit sebesar Rp 1,88 T . Namun demikian, kredit program

K U M L -T A yang dapat direalisir oleh bank Mandiri saja hanyalah Rp 177,4 M

untuk 37.524 nasabah, atau hanya sekitar 9,4 persen dari potensi

kemampuan agunan. Saat ini program ini sudah berhenti karena tidak diurus

dan menimbulkan N PL yang tinggi (42,62 persen), sedangkan dana

penjaminan BU M N ini masih tersimpan utuh di Bank Mandiri dan telah
berjumlah sekitar Rp 220 M

c. Kontribusi Sektor Informal pada Ketenagakerjaan Nasional

          Dalam dua kali krisis finansial dan ekonomi yang melanda
Indonesia, yaitu tahun 1998 dan 2008, menunjukkan bahwa sektor
informal-lah yang menyelamatkan Indonesia dari keterpurukan yang
lebih parah. Beberapa saat paskah krisis sektor formal berjatuhan,
sehingga banyak terjadi P H K . Otomatis dalam kondisi seperti ini sektor
informal adalah tempat pelarian buruh yang di P H K 43. Data berikut ini
menunjukkan bagaimana sektor informal secara konstan menampung
tenaga kerja secara signifikan, sementara sektor formal perannya tetap
tidak dapat meningkatkan perannya dalam menam pung tenaga kerja
nasional.

43 Sri Hartati Samhadi, Op Cit, 2008
   1   2   3   4   5   6   7   8   9