Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL RI________________________________________37
Secara keseluruhan, figur dan angka-angka di atas menunjukkan
bahwa sektor informal yang tidak mendapat porsi yang seimbang
dalam menerima fasilitas kredit dari perbankan nasional, namun
mempunyai sumbangan yang signifikan kepada penciptaan lapangan
kerja dan memberikan kontribusi pada pertumbuhan out put nasional
(P D B ). Dan meskipun telah sekian kali memperlihatkan kekuatannya
dalam menangkal krisis, sampai saat ini sektor informal tetap belum
mendapat perhatian yang memadai. Sri Hartati (2010) mengatakan bahwa
meski diakui jasa besarnya dalam menyerap surplus angkatan kerja, sektor
informal hingga sekarang tetap masih menjadi sektor terpinggirkan,
dianaktirikan, dan tidak jarang dianggap sebagai "penyakit" dalam
perekonomian. Di perkotaan, sektor informal tidak pemah terakomodasi
dalam kebijakan perencanaan dan penataan ulang kota. Aksi penertiban atau
penggusuran tempat usaha sektor informal, seperti pedagang kaki lima (PKL),
oleh aparat kota sudah menjadi menu rutin dan bagian tak terpisahkan dari
kehidupan kota-kota besar di Indonesia dalam rangka membuat wajah kota
lebih ramah untuk penghuninya.
Figur lain yang mengkhawatirkan adalah masih tingginya jumlah
pengangguran. Angka pengangguran yang tetap bercokol di tataran 9 juta
orang sangat mengkhawatirkan beban pembangunan ke depan. Angka
pengangguran terus meningkat beberapa tahun terakhir, dari 5,18 juta orang
tahun 1997 menjadi 6,07 juta orang (1998), 8,90 juta orang (1999), 8,44 juta
orang (2000), 8,01 juta orang (2001), 9,13 juta orang (2002), 9,53 juta orang
(2003)49, 10,25 juta orang (2004), 12,6 juta orang (2005), 10,9 juta orang
(2006), 10 juta orang (2007), dan 9,3 juta orang (2008), meskipun secara
persentase terus menurun . Bahkan, jika mereka yang setengah penganggur
(mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu) dimasukkan, angka
pengangguran saat ini mencapai 40,2 juta orang atau sekitar 35,9 persen dari
total angkatan kerja (111,9 juta orang). Sementara itu pertambahan angkatan
kerja rata-rata hampir 2 persen per tahun atau berkisar sebesar 2 juta orang
per tahun50. Gambaran ini menunjukkan betapa perlunya dan pentingnya
49Sri Hartati, Op Cit 2010
50BPS, Data Strategis BPS, 2010

