Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL RI 33
Tabel Perkemban gan Pekerja Formal dan Informal menurut 1971-2008
Tahun 1971 1980 1990 2000 2006 2008
Formal 75.00 64.00 58.00 35.00 29,36 30,26
42.00 65.00 70,64 69,74
Informal 25.00 36.00 100,00 100,00 100,00 100,00
Total 100,00 100,00
Sumber Sakernas ZU08 + Aloysius 2003
Data di atas menunjukkan bahwa sektor formal yang secara tehnis
didukung oleh dunia perbankan dan kebijakan pemerintah tidak dapat
m engem bangkan kemam puannya untuk menyediakan lapangan kerja.
Dimulai sejak era presiden Soeharto (1971), pada saat dimulainya
pembangunan nasional, sektor formal menampung sekitar 75 persen
tenaga kerja. Namun setelah hampir 4 dekade pembangunan, sektor
formal saat ini hanya m enam pung sekitar 30 persen tenaga kerja.
Sebaliknya, sektor informal yang tumbuh dan maju atas usaha sendiri,
mampu meningkatkan sumbangsihnya dari sekitar 25 persen menjadi
70 persen dalam m enam pung tenaga kerja. Figur ini menunjukkan
bahwa terdapat masalah dalam penerapan konsep pembangunan
sehingga menghasilkan efek yang sebaliknya dari yang diharapkan
dalam bidang penciptaan tenaga kerja. Teoretis, pembangunan akan
menciptakan peluang kerja melalui sektor formal sehingga seharusnya
peran sektor formal dalam menampung tenaga kerja semakin
m em besar, sebaliknya peran sektor informal akan semakin mengecil,
karena sektor ini m em ang tidak diharapkan berkem bang. Dalam bentuk
grafik anom ali p e m bangunan ini tampak sebagai berikut:
Grafik Porsi Sektor Informal dan Sektor Formal 1971-2008

