Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7
25
yang maju, adil dan makmur. Tujuan akhir dari ICZM bukan hanya
untuk mengejar pertumbuhan ekonomi jangka pendek, melainkan
juga menjamin pertumbuhan ekonomi yang dapat dinikmati secara
adil dan proporsional oleh segenap pihak yang terlibat
(stakeholders), dan memelihara daya dukung serta kualitas
lingkungan pesisir, sehingga pembangunan dapat berlangsung
secara lestari. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut maka unsur
essensial dari ICZM adalah keterpaduan dan koordinasi.
Pengelolaan sumber daya lautan dan pesisir secara terpadu pada
dasarnya merupakan suatu proses yang bersifat siklikal. Dengan
demikian terlihat bahwa pendekatan keterpaduan pengelolaan/
pemanfaatan sumber daya laut dan pesisir menjadi sangat penting,
sehingga diharapkan dapat terwujud one plan and one manegement
serta tercapai pembangunan yang berkelanjutan guna meningkatkan
kualitas SDM secara keseluruhan.
b. Dr. Rokhmin Dahuri8. Pengalaman pembangunan bangsa-
bangsa di dunia dan bangsa kita sendiri selama kurun waktu PJP I
menunjukkan, bahwa paradigma (pola) pembangunan yang hanya
mengejar pertumbuhan ekonomi tanpa memperhatikan aspek
pemerataan dan kesesuaian sosial-budaya serta kelestarian
daya dukung ligkungan secara proporsional, pada akhirnya akan
bermuara pada kegagalan. Wujud dari kegagalan tersebut dapat
berupa penurunan atau terhentinya pertumbuhan ekonomi (seperti
yang terjadi di negara bekas Uni Soviet), kerusakan lingkungan yang
melampaui daya dukung lingkungan kawasan (negara) sehingga
sistem lingkungan beserta sumber daya alam dan jasa-jasa
lingkungan yang terdapat di dalamnya tidak mampu lagi mendukung
kiprah pembangunan dan kehidupan manusia seperti yang dialami
oleh bangsa Maya di Amerika Latin dan Irak di masa lalu. Oleh
karena itu, pada bulan Juni 1992 hampir seluruh bangsa-bangsa
di dunia, termasuk Indonesia, membuat kesepakatan bersama di
8 Otonomi Pengelolaan Sumber daya Laut, Menteri Kelautan dan Perikanan, Jakarta, 2003

