Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
45
Indonesia yang mempunyai lingkungan kawasan hutan yang
dianggap masyarakat dunia sebagai paru-paru dunia telah
menyoroti kerusakan-kerusakan hutan yang terjadi di
Indonesia dan mengancam untuk menghentikan program
bantuan dunia untuk reboisasi hutan. Dalam menghadapi hal
yang demikian maka setiap tata ruang wilayah pertahanan
harus menjaga kondisi lingkungan wilayah dengan
memberikan kepercayaan kepada dunia bahwa hutan di
Indonesia perlu terns di lestasikan. Dan sebagai konsekuensi
logis maka setiap Kogabwilhan juga harus berani
menghentikan maraknya kegiatan illegal logging yang terjadi
di Indonesia dengan mengerahkan satuan TNI di jajaran
kogabwilohan bersama sama Polri guna melakukan
pemberantasan dan penegakan hukum.
2) Bencana Alam . Adanya perusakan lingkungan oleh
manusia serta maraknya bencana alam yang mengancam
kehidupan manusia telah menjadi isu kemanusian global.
Dalam mengatasi persoalan tersebut di hampir semua negara
melakukan kerjasama bantuan kemanusiaan yang
kadangkala tidak lagi mempertimbangkan aspek kedaulatan
politik. Namun sebaliknya dalam berbagai kasus, kerjasama
ini banyak melahirkan model kerjasama dengan
memberdayakan kemampuan militer yang notabene memiliki
instrumen memadai. Karena itu, kerjasama sipil-militer dalam
penanganan bencana menjadi kecenderungan dalam
pelibatan bantuan kemanusiaan. Dengan posisi Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang terietak diantara
pertemuan lempeng dunia yaitu Lempeng Euroasia dan Indo-
Australia di mana sebagian besar wilayah berada di zona
subduksi yang rawan terhadap terjadinya gempa30 maka
memaksa Kogabwilhan di setiap kompartemen strategis
30 Sesko TNI, Makalah Seminar sekoiah konsepsi penanggulangan bencana nasionai
guna mendukung tugas TNI pada OMSP untuk menjaga stabilitas nasionai, Bandung,
2007, hal 9

