Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12
26
Implementasi kesepakatan perdagangan bebas ASEAN-China
(ACFTA) yang mulai berlaku pada 1 Januari 2010 yang lalu belum
diberdayakan untuk lebih mendorong aktivitas perdagangan lebih jauh.
Untuk mengembangkan sektor perekonomian, pemerintah Rl telah
menetapkan target perdagangan bilateral dapat mencapai 50 miliar dollar
AS pada tahun 2015.
Dalam bidang Perdagangan. Pada tahun 2003-2008 volume
perdagangan RI-RRC mencapai masing-masing US$ 6,7 milyar, US $
12,5 milyar, US $ 14,9 milyar, US $ 18,2 milyar, dan US $ 26,8 milyar.
Dalam periode tahun 2003-2007 Indonesia selalu mengalami surplus
dalam perdagangan dengan RRC. Namun, pada tahun 2008, data
menunjukkan trend trade balance negatif bagi Indonesia. Terjadi
devisit neraca perdagangan pada tahun 2008 sebesar US $ 3,6 milyar.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, selama periode Januari-
Desember 2009, total ekspor ke China sebesar US $ 906,3 Juta8. Eksport
Indonesia ke RRC didominasi oleh sektor migas, sementara import dari
China ke Indonesia didominasi oleh sektor non migas. Asumsinya hal
inilah yang menyebabkan neraca perdagangan Indonesia-RRC menjadi
tidak seimbang bagi Indonesia meskipun volume perdagangan
meningkat terus rata-rata sebesar 28,76%.
Sementara itu target volume perdagangan bilateral 2010 adalah
US $ 30 milyar. Data yang dikemukakan oleh KBRI Beijing menyebutkan
bahwa pada periode Januari - Agustus 2009, volume perdagangan
Indonesia, China adalah sebesar US $ 16,7 milyar. Jumlah impor
Indonesia dari RRC mencapai US $ 8.8 milyar. Sedangkan ekspor kita
adalah US $ 7,9 milyar. Sehingga sampai dengan kuartal kedua tahun
2009 RRC masih juga menikmati surplus perdagangan dengan
Indonesia hampir U S $ 1 milyar.
8 h ttp://bataviase.co .id /detailb erita-10584129.htm l

