Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13
27
Di bidang Investasi, kerjasama investasi dua arah kedua negara
mengalami perkembangan positif. Hal ini tercermin antara lain dari
meningkatnya minat investasi diantara para investor kedua negara.
Potensi investor China masih belum digali secara optimal Melalui
kemitraan strategis China-lndonesia diharapkan potensi ini dapat
diwujudkan untuk kepentingan pembangunan Indonesia.
Masalah penanaman modal asing, secara akumulatif China
merupakan negara penanam modal terbesar nomor 5 di Indonesia
dengan nilai US $ 8 miliar. Beberapa perusahaan China seperti China
National Offshore Oil Corporation (CNOOC), Petro China, Alcatel
Sanghai, CITIC, Haier, KONKA, Huawei Technology, ZTE Corporation,
China Railways Engineering Corporation dan lain sebagainya telah
menanamkan modalnya di Indonesia. Melalui kemitraan strategis China-
lndonesia diharapkan masalah penanaman modal asing dapat
dioptimalkan untuk mendukung pembangunan Indonesia.
Bidang Industri. Dalam rangka meningkatkan kerjasama industri
RI-RRC, telah ditandatangani MoU antara Direktorat Industri Logam,
Kementrian Perindustrian Rl dengan Departemen Perdagangan Provinsi
Henan, RRC, baja dan industri metalorgy di Zhengxhou, RRC, pada 12
Maret 2009, kemudian pada 25 Maret 2009, juga telah ditandatangani
MoU antara Badan penelitian dan pengembangan Kerjasama Industri,
Departemen Perindustrian dengan Provinsi Jilin, RRC mengenai
kerjasama dibidang industri dan ilmu pengetahuan di Jakarta, 23 Maret
2009. Melalui kemitraan strategis China-lndonesia diharapkan peluang
kerjasama industri ini dapat diakselerasikan untuk mendukung
pembangunan Indonesia.
Bidang Keuangan dan Perbankan. Sejalan dengan prioritas
nasional Rl dalam menjaga likuiditas pendanaan APBN 2009,
peningkatan kerjasama bilateral RI-RRC di sektor keuangan dan
pembangunan semakin relevan untuk diintensifkan, termasuk upaya
mendapatkan stanby loan RRC dan kelancaran pendanaan proyek
infrastruktur yang didanai pinjaman lunak RRC.

