Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12

26

 a. Kondisi Geografis di Wilayah Perbatasan
           Pada Umumnya keadaan geografi wilayah perbatasan

 Kalimantan berbukit, berhutan lebat, bersungai dan sebagian
 berawa-rawa. Topografi yang demikian menyebabkan wilayah
 perbatasan sulit dijangkau, sehingga wilayah perbatasan tersebut
 selama ini kurang tersentuh oleh pembangunan, sebaliknya sangat
 mudah menjadi pintu masuk (entry point) unsur luar secara ilegal
 karena kondisi infrastruktur perbatasan di wilayah negara bagian
 Malaysia sudah relatif lengkap dan memadai.

          Hal ini mengakibatkan wilayah • perbatasan Indonesia
 terabaikan dan dianggap sebagai wilayah yang harus dijaga
 keamanannya. Dengan kondisi tertinggal, terpencil serta terbatasnya
 sarana dan prasarana, kemudian harus berhadapan dengan wilayah
 pemukiman yang memiliki sarana dan prasarana yang baik serta
kemampuan sumber daya manusia yang tinggi di negara Malaysia,
maka terjadilah hubungan sosial ekonomi yang timpang, yang
mengakibatkan banyak kerugian di sisi Indonesia baik dalam segi
ekonomi maupun dari segi sosial budaya.

          Garis perbatasan darat antara Indonesia - Malaysia membentang
mulai dari Kalimantan Barat yang melintasi 5 (lima) daerah Kabupaten
sampai Kalimantan Timur yang melintasi 3 (tiga) daerah Kabupaten
dengan panjang garis perbatasan daratan sekitar 2004 Km (Ditpothan,
Kemenhan) dan penentuan batas darat merujuk dari hasil warisan kaum
penjajah saat menguasai masing-masing di kedua negara, mulai 1973
dilaksanakan program penegasan batas (debarkasi) secara bersama
antar kedua negara dan telah berhasil memasang 19.328 patok batas di
sepanjang perbatasan dengan berbagai type patok/pilar dan jarak antara
yang berlainan (Diljen Wiltas Dephan, 2009).

         Namun demikian masih terdapat 10 (sepuluh) masalah
perbatasan darat (out standing border problem) di titik-titik atau
segmen tertentu yang belum terselesaikan sampai saat ini, kondisi ini
selain dapat menimbulkan potensi konflik teritorial dengan negara
tetangga juga menimbulkan kerawanan dalam pemanfaatan sumber
daya alam untuk kepentingan nasionalnya masing-masing.
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17