Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11

25

persembunyian para pemberontak, akibatnya di sejumlah daerah, kawasan
perbatasan ham pir tidak tersentuh dinamika pembangunan, sehingga ada
kesan dalam pengem bangan kawasan perbatasan lebih didasari pada aspek
keam anan saja. Saat ini m asyarakat di kawasan perbatasan umumnya
miskin dan lebih berorientasi ke negara tetangga. Di lain pihak, negara
tetangga seperti M alaysia justru telah membangun pusat-pusat pertumbuhan
dan koridor perbatasannya melalui berbagai kegiatan ekonomi dan
perdagangan yang didukung fasilitas sarana/prasarana fisik yang memadai.

          W ilayah perbatasan darat antara Indonesia dengan Malaysia berada
pada wilayah Propinsi Kalimantan Barat dengan Negeri Sarawak, dan
Propinsi Kalimantan Timur dengan Negeri Sabah. Kedua wilayah tersebut
relatif berhubungan langsung satu sama lain tetapi dengan kondisi yang
berbeda, dimana wilayah Malaysia jauh lebih maju dibandingkan dengan
wilayah Indonesia, sehingga terjadi kecenderungan perubahan orientasi
kegiatan sosial ekonomi penduduk dari wilayah Indonesia ke wilayah
Malaysia. Minimnya sarana dan prasarana Pos Lintas Batas (PLB) dan Pos
Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) seperti CIQS (Bea Cukai, Imigrasi,
Karantina, dan Keamanan) yang kurang memadai di wilayah perbatasan
sesuai standar pelayanan publik telah menjadi isu utama pemerintah dalam
rangka pengembangan dan pengelolaan wilayah perbatasan khususnya di
wilayah perbatasan darat Kalimantan yang berbatasan dengan negara
Malaysia yang secara ekonomi masyarakatnya sudah lebih maju.

          Wilayah perbatasan Kalimantan memiliki tingkat interaksi yang
sangat tinggi dengan negara tetangga dalam bidang perdagangan, lintas
tenaga kerja serta hubungan sosial dan kekerabatan. Batas darat yang
membentang cukup panjang dari ujung timur Kalimantan Timur sampai ke
ujung barat Kalimantan Barat, memberikan celah-celah hubungan antar
negara yang bersifat positif maupun negatif.

          Kondisi pengelolaan wilayah Perbatasan saat ini dapat digambarkan
melalui gatra-gatra yang tercermin dalam dalam Astagatra yang terdiri dari
Trigatra (gatra alamiah) yaitu geografi, demografi dan kekayaan alam, serta
Pancagatra (gatra sosial), yaitu ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan sebagaimana dapat dijelaskan sebagai berikut:
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16