Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8

24

  regions), dan (5) kawasan yang menghadapi kendala khusus karena
  kondisi lokasi yang terpencil/teriolasi atau potensi sumber daya yang
 dimilikinya kurang memadai (special problem regions).25

         Bank Dunia (2008) secara tegas membuat klasifikasi bahwa
 pemerataan kesejahteraan masyarakat antarwilayah akan mulai membaik,
 jika pendapatan perkapita di suatu negara mencapai USD 3,500. Kedua,
 tingkat pemerataan kesejahteraan akan lebih mantap, jika pendapatan
 perkapita di suatu negara mencapai USD 10,000. Terakhir, titik kemapanan
 pemerataan kesejahteraan masyarakat antarwilayah, jika pendapatan
 perkapita di suatu negara mencapai USD 25,000. Artinya, sejalan dengan
 peningkatan pendapatan perkapita suatu negara, maka tingkat
 kesenjangan perkembangan antarwilayah semakin kecil, dan integrasi
 ekonomi antarwilayah semakin baik.

       'Menurut paradigma pembangunan wilayah, proses transformasi
sosial-ekonomi dan lingkungan fisik terjadi di dalam ruang dapat dilihat dari
dimensi geografi ekonomi, yaitu: (1) dimensi kepadatan ruang (density), (2)
jarak ruang (distance), dan (iii) pembagian fungsi ruang (division). Ketiga
dimensi ini dapat menciptakan ketidakmerataan kesejahteraan masyarakat
antar wilayah, namun juga dapat menciptakan integrasi ekonomi antar
wilayah secara eksklusif yang dapat dianalisis dari fenomena: (1)
agglomerasi, (2) migrasi, dan (3) spesialisasi. 26

       Berpijak pada teori-teori di atas maka pembangunan seyogyanya
tidak hanya diselenggarakan untuk memenuhi tujuan-tujuan sektoral yang
bersifat parsial, namun lebih dari itu, pembangunan diselenggarakan untuk
memenuhi tujuan-tujuan pengembangan wilayah yang bersifat
komprehensif dan holistik dengan mempertimbangkan keserasian antara
berbagai sumber daya sebagai unsur utama pembentuk ruang
(sumberdaya alam, buatan, manusia dan sistem aktivitas), yang didukung
oleh sistem hukum dan sistem kelembagaan yang melingkupinya.

25 Rustiadi, et. al. 2009. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta: yayasan Obor.
26 Rustiadi, dkk. 2009. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta: Yayasan Obor

     Indonesia.
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13