Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14
28
Implementasi nilai-nilai dasar Pancasila pada pendidikan tinggi saat
ini relatif rendah, yang terlihat dari dihapuskannya Mata Kuliah Pancasila
atau Pendidikan Kewarganegaraan dan rendahnya kajian-kajian akademik
terhadap Pancasila dalam b e rb a g a i dimensi ilmu, sehingga tidak
menimbulkan kehendak untuk membangun pusat studi atau laboratorium
Pancasila.
Secara praktis implementasi nilai-nilai dasar Pancasila pada
pendidikan tinggi masih dirasakan cukup lemah yang ditandainya dengan
maraknya penjualan gelar, plagiat, tawuran mahasiswa, tindakan
penganiayaan mahasiswa baru oleh senior ketika Orientasi Pengenalan
Kampus (OSPEK), prilaku seks bebas di kalangan mahasiswa, peredaran
narkotika, konflik yayasan dengan pimpinan perguruan tinggi, KKN dan
kurangnya keteladanan dalam proses belajar mengajar di perguruan
tinggi.35 Realitas ini jelas menggambarkan situasi pendidikan tinggi yang
cukup memprihatinkan.
Rendahnya implementasi nilai dasar Pancasila pada pendidikan
tinggi, akan berimplikasi pada rendahnyan kualitas lulusan perguruan
tinggi. Dalam kaitan dengan penegakan supremasi hukum, rendahnya
kualitas sumberdaya manusia yang dihasilkan perguruan tinggi akan
berdampak pada lemahnya penegakan supremasi hukum. Lulusan
pendidikan tinggi yang menjadi penegak hukum dan penyelenggara
negara, baik di kalangan eksekutif dan legislatif jamak melakukan
tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti korupsi,
kolusi dan nepotisme, mafia peradilan, dan mengutamakan kepentingan
diri sendiri dan menafikan kepentingan bangsa dan negara. Hukum tidak
akan tegak jika aparat penegak hukum, penyelenggara negara dan
masyarakat yang umumnya lulusan perguruan tinggi tidak menghayati dan
mengamalkan nilai-nilai dasar Pancasila.
Rendahnya kualitas lulusan perguruan tinggi yang meresapi nilai-
nilai dasar Pancasila dapat menghambat penegakan supremasi hukum,
35 Realitas ini sudah cukup banyak di ekspos di media masa baik cetak maupun
elektronika seperti kasus penganiayaan yang terjadi di Kampus STPDN Jatinangor-
Jawab Barat.

