Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI

27

a. Kualitas SDM Polri Belum Memadai
Sebagai salah satu aparatur pemerintah, Polri harus didukung

dengan sumber daya manusia yang memadai secara kualitas sesuai
kompetensi yang dipersyaratkan. Menurut Perkap No.4 Tahun 2010,
kompetensi terdiri dari 3 (tiga) pilar yang meliputi knowledge (ilmu
pengetahuan), skill (keterampilan) dan attitute (sikap). Hal ini,
menjadi modal dasar dari upaya pembinaan dan pengembangan
sumber daya manusia Polri. Dengan demikian, Polri terus
berkomitmen terhadap kualitas sumber daya manusia personelnya.

Kualitas SDM Polri di era reformasi sampai saat ini dapat
dijelaskan secara umum berawal dari sistem pendidikan Polri yang
berlaku di lembaga pendidikan Polri dalam bagan dibawah in i:

Bagan 1
Sistem Pendidikan Polri Saat m

^ mmn Tninkaf n^nrliriikan neserta
.. masuk chklat Poin/

p ' .. <- r. : .jhyn pra-pelayanan
; viddikan Laniutan
sesP$m&
'"'-'l
U
STLK/FFIK
SIPSS SsHTUKPA
'"Ai' '

AKPCL

SPN

UNIVERSITAS TAMTAMA SMU
BRIMOB/ ^
POLAIR/UDARA

Sumber : Buku Reformasi Berkelanjutan Institusi Polisi Republik
Indonesia Bidang Sumber Daya Manusia.

Sistem Pendidikan Polri saat ini memiliki 4 (empat) jenis yang
merupakan entry level. Yaitu, pertama, pendidikan untuk menjadi
tamtama (khusus bagi Brimob dan Polair/udara) yang mulai tahun
2004 telah ditiadakan namun tahun 2012 di adakan kembali. Kedua,
pendidikan SPN dan Sepolwan merupakan entry level untuk menjadi
bintara. Persyaratan pendidikan formal bagi peserta didik adalah
SMU. Ketiga, pendidikan Akademi Kepolisian (Akpol) merupakan
entry level untuk menjadi Perwira. Persyaratan pendidikan formal