Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11
25
institusi di luar pemerintah (non-formal), telah menghasilkan dan
membentuk berbagai macam pendapat, pandangan dan pengetahuan
tentang praktik-praktik perilaku politik dalam semua sistem politik. Oleh
karena itu, hal tersebut seringkali bisa dilihat dan diukur pengetahuan-
pengetahuan, perasaan dan sikap warga negara terhadap negaranya,
pemerintahnya, pemimpin politik dan Iain-lain. Dalam kondisi tersebut,
dibutuhkan peran serta seluruh komponen bangsa termasuk peran tokoh
masyarakat dalam upaya membangun budaya politik. Dengan
terbangunnya budaya politik, maka diharapkan akan meningkatkan
ketahanan nasional.
12. Peran Tokoh Masyarakat Saat Ini.
Struktur kepemimpinan nasional (national leadership) Indonesia
berakar dari kepemimpinan masyarakat (social leadership) pada tahap Tata
Kehidupan Masyarakat (TKM), yang merupakan struktur bawah (infra
struktur) dari kepemimpinan nasional. Kepemimpinan masyarakat berada
pada kelompok-kelompok masyarakat profesi/ asosiasi; lembaga swadaya
masyarakat (LSM); tokoh dan pemuka masyarakat; dunia usaha dan sektor
swasta; pemerintahan Desa/Kelurahan, LKMD, RT/RW, dan Iain-lain.26
Wujud partisipasi masyarakat tersebut bergantung dari budaya politik yang
merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat dengan ciri-ciri yang lebih
khas. Istilah budaya politik meliputi masalah legitimasi, pengaturan
kekuasaan, proses pembuatan kebijakan pemerintah, kegiatan partai-partai
politik, perilaku aparat negara, serta gejolak masyarakat terhadap
kekuasaan yang memerintah. Kegiatan politik juga memasuki dunia
keagamaan, kegiatan ekonomi dan sosial, kehidupan pribadi dan sosial
secara luas. Dengan demikian, budaya politik langsung mempengaruhi
kehidupan politik dan menentukan keputusan nasional yang menyangkut
pola pengalokasian sumber-sumber masyarakat.
26 Pokja Sistem Manajemen Nasional. (2012). BS Sismennas, Modul 1 & 2 Sistem
Manajem en Nasional (Sismennas) dan Fungsi Pokok Sismennas. Jakarta: Lembaga
Ketahanan Nasional Rl, hal 26.

