Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9

61

          Kepemimpinan nasional harus dapat mengawal strategi implementasi reformasi
birokrasi yakni (i) membangun kepercayaan masyarakat, (ii) membangun komitmen dan
partisipasi, (iii) mengubah pola pikir, budaya dan nilai-nilai kerja dan (iv) memastikan
keberlangsungan berjalannya sistem dan mengantisipasi terjadinya perubahan. Dengan
demikian diharapkan dampak berupa perbaikan sistem kerja dan perbaikan kualitas
produk utama, berhasilnya komunikasi tentang perubahan pada pegawai dan
masyarakat demi terbentuknya perilaku yang diinginkan, perbaikan organisasi,
ketatalaksanaan dan sistem manajemen SDM, kemudian diharapkan terjadi perubahan
pola pikir (mindset), budaya kerja dan perilaku (Bappenas, 2010).

21. K ondisi Kepemimpinan dalam Implementasi TIK Terkini yang Diharapkan
         Kondisi pembinaan TIK terkini oleh pemerintah dan kepemimpinan dalam

implementasi TIK terkini guna berhasilnya sistem manajemen ketahanan nasional oleh
aparatur pemerintah dan masyarakat yang diharapkan sehingga dapat memberikan
kontribusi bagi ketahanan pangan dalam rangka kemandirian bangsa. Untuk dapat
mengetahui sejauh mana kondisi yang diharapkan, dapat dilakukan analisa
kepemimpinan dalam implementasi TIK terkini yang diharapkan, sebagai berikut;

         a. Optimalnya Implementasi TIK terkini untuk mewujudkan sistem
         manajemen ketahanan pangan yang membantu aparatur pemerintah dan
         pctani.

                   Kondisi kepemimpinan yang optimal dalam Sistem manajemen ketahanan
         pangan berbasis TIK, adalah kepemimpinan yang mampu melakukan
         transformasi berbasis kepemimpinan kontemporer. Menurut Sujatno (2012), lima
         kebiasaan utama pemimpin besar adalah bisa melihat masa depan, bisa
         melibatkan orang lain, menemukan kembali terus menerus, menghargai hasil
         dan hubungan, dan mewujudkan nilai. Dalam hal ini pemimpin dalam
         implementasi TIK terkini perlu mewujudkan sistem manajemen ketahanan
         pangan yang dapat menjadi pemungkin terjadinya transformasi ke arah proses
         yang lebih optimal dalam penyelenggaraan pangan di Indonesia. Kepemimpinan
         yang baik akan menggunakan sumber daya secara efisien dan efektif, cepat dan
         tepa, dengan bantuan teknologi terkini.
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14