Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7
59
d. Optimalnya dukungan pendanaan dan investasi dalam
pengembangan jaringan pelayanan dan jaringan prasarana
di KTI
Optimalnya konektivitas transportasi antarpulau di KTI juga
ditentukan oleh optimalnya dukungan pendanaan dan investasi untuk
pengembangan jaringan pelayanan dan jaringan prasarana transportasi
antarpulau. Untuk pengembangan jaringan pelayanan pelayaran-
perintis, sumber pembiayaan dapat bersumber dari perusahaan
operator pelayaran-perintis namun pemerintah diharapkan memberikan
kontrak tahun jamak (multi-year contract) sebagai jaminan bagi
perusahaan tersebut untuk meremajakan armada kapalnya. Jika
sumber pembiayaan ini tidak dapat diwujudkan, maka pembiayaannya
diharapkan berasal dari APBN/ APBD, baik untuk pembangunan
armada kapal maupun untuk pemberian subsidi-operasi pelayaran-
perintis. Untuk pengembangan jaringan prasarana di daerah masih
tertinggal, terpencil, terdepan, dan terluar, sumber pembiayaan/
investasi yang berasal dari sektor swasta akan terbatas dan bagian
utama pembiayaan ini diharapkan berasal dari pemerintah/ pemerintah
daerah melalui mekanisme APBN/ APBD. Untuk jaringan prasarana
yang sudah bersifat komersial, dukungan pendanaan untuk
pembangunan dan pengembangan prasarana pelabuhan diharapkan
berasal dari sektor swasta antara lain melalui mekanisme Kerjasama
Pemerintah dengan Swasta (KPS)/ Public Private Partnership (PPP)
22. Kontribusi Penguatan Konektivitas Transportasi Antarpulau di KTI
Terhadap Peningkatan Distribusi Pangan Dan Kontribusi
Peningkatan Distribusi Pangan Terhadap Kemandirian Bangsa
Bagi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, laut
atau perairan diantara pulau-pulau adalah media pemersatu dan bukan
pemisah. Namun, keterhubungan antarpulau tidaklah datang dengan
sendirinya tetapi harus dibangun melalujifpenguatan konektivitas

