Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7

23

         terorisme bervariasi tergantung tipologi kelompok26. Secara pendekatan
         analisis, aksi terorisme biasanya dilatar belakangi berbagai faktor seperti
         psikologis, ekonomi, politis, agama dan sosiologis. Beberapa hipotesis
         pendekatan analisis sebagai berikut:

                   1) Pendekatan Politik, adanya faktor permisif yang menarik bagi
                   sempalan politik dan mengarahkan pada faktor-faktor situasional yang
                   bertujuan politik dan kekuasaan.

                   2) Pendekatan Organisasional,Terorisme bukanlah komitmen
                   individu tetapi dilakukan oleh kelompok yang ingin mencapai
                   keputusan kolektif berdasarkan kesamaan keyakinan.

                   3) Pendekatan Psikologis, dengan beberapa hipotesis sebagai
                   berikut:

                            a) Hipotesis umum tinjauan Psikologis, kekerasan menjadi
                            cara terbaik akibat kondisi sosial tertentu, sehingga suatu
                             kelompok secara rasional lebih memilih strategi terorisme
                            dalam mencapai tujuan.
                            b) Hipotesis Frustasi-Agresi, Tod Robert Gurr
                             mengemukakan bahwa aksi-aksi terorisme merupakan respons
                             rasa frustasi karena kebutuhan politik, ekonomi, atau personil.
                            c) Hipotesis Identitas Negatif, Jeane N. Knutson
                            mengatakan bahwa seorang teroris politis secara sadar
                             mengangsumsikan dirinya dengan identitas negatif.
                            d) Hipotesis Kemarahan Terhadap Diri Sendiri, dengan
                            menganggap teroris mengalami kerusakan mental, hipotesis
                             kemarahan terhadap diri sendiri terkait dengan perkembangan
                             usia dini, dasarnya adalah jika narsisme primer tidak dinetralisir
                             melalui pengujian realitas maka individu bersifat anti sosial,
                            sombong dan tidak menghargai orang lain.

         d. Teori Radikalisme.
                   Penelitian Lazuardi Birru dan LSI tahun 2010 memberikan pengertian

         radikalisme sebagai tindakan dan atau sikap atas paham yang tidak sejalan

“ Sukarwasini Djelantik P.hd, * Terorisme “ ( Tinjauan Psiko - Politis, Peran Media,
Kemiskinan dan Keamanan Nasional) 2010.
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12