Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
25
Terorisme adalah cara berfikir dan bertindak yang menggunakan teror
sebagai tehnik untuk mencapai tujuan.29
b. AM Hendropriyono pada bukunya Terorisme, Fundam ental
Kristen, Yahudi, Islam tahun 2009 yang dipertahankan pada disertasi di
Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Hendropriyono menunjukan secara
deskriptif, analitis dan kontempelatif tenteng praktek terorisme dalam
berbagai tingkatan. Secara keruangan terjadi teror global hingga tingkat
nasional kronologis dimulai dari sejarah teror di masa agama semit hingga
model teror kontemporer. Dalam tingkatan kontempelasi akan didapati
penjelasan teror sebagai perwujudan fundamentalisme agama, komunikasi
politis verbal dan konteks dalam pembangunan semangat kebangsaan.
Secara umum buku ini berisi dua bagian besar yakni pertama teori
tentang terorisme dan kedua tentang aplikasi teori terhadap praktik teror
dalam skala global maupun nasional:
1) Bab I Terorisme dalam skala global, regional dan nasional
2) Bab II Bahasa Terorisme
3) Bab III Terorisme sebagai ancaman terhadap Ketahanan Nasional
Terorisme pada mulanya adalah sebuah perwujudan dari endapan
pemahaman mistis, pemahaman ini diwadahi oleh produk keyakinan yang
dimiliki oleh kaum semit yakni Yahudi, Kristen dan Islam. Masing-masing
keyakinan itu melahirkan identitas sebagai fundamentalis.
c. Sarah Nuraini Siregar pada tahun 2008 melakukan penelitian
tentang relasi TNI-Polri dalam penanganan terorisme era Megawati. Hasil
dari penelitian tersebut menyatakan bahwa relasi TNI-Polri khususnya dalam
menangani terorisme di indonesia temyata masih terjadi tumpang tindih
fungsi dan tugas perangkat hukum yang memiliki interpretasi yang berbeda
antara tugasTNI dan tugas Polri. Hal ini menyebabkan fungsi koordinasi,
terutama saat menjalankan perbantuan kepada pihak Polri demikian juga
sebaliknya menjadi tidak jelas yang berimplikasi saat menjalankan tugas di
lapangan. Bias peran antara TNI-Polri dapat ditangani jika berada dalam
satu wadah yaitu Keamanan Nasional ( National Security ). Keamanan
Nasional dapat ditafsirkan secara keseluruhan dalam kontek Pertahanan
29. Kolonel Inf Loudewijk F Paulus, Terorisme, hal 1, Kopassus

