Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7
23
multikultural dan toleransi dapat terjadi karena adanya suatu prasangka
terhadap orang atau masyarakat lain.
d. Teori Prasangka.
Prasangka merupakan sebuah sikap yang biasanya negatif yang
ditujukan bagi anggota-anggota beberapa kelompok yang didasarkan
pada keanggotaannya dalam kelompok. Sebagai sebuah sikap.
prasangka tidak harus tampil dalam perilaku yang beriebihan ( over
) tetapi bisa jadi sebagai sebuah kecenderungan psikologis Jika
prasangka tampil dalam perilaku yang dapat dilihat, maka bisa disebut
dengan perilaku diskriminasi. Dasar dari munculnya prasangka adalah
stereotip. Stereotipe adalah bilief tantang karakteristik dari anggota
kelompok tertentu bisa positif bisa negatif, namun tidak berarti bahwa
seseorang yang memiliki stereotip negatif mengenai sebuah kelompok
tertentu pasti akan menampilkan prasangka. Seseorang akan
meneruskan atau tidak meneruskan bilief menjadi prasangka atau tidak'
tergantung dari pada kontrol dirinya ( Sarlito, dkk.2009 ).
e. Teori Diskriminasi.
Diskriminasi seringkali diawali dengan prasangka yang membuat
pembedaan antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Secara
alami manusia ingin berkumpul dengan lingkungan yang mempunyai
kesamaan. Prasangka seringkali diawali dengan adanya ketidak
pahaman dan ketidak pedulian dengan kelompok yang lain.
Diskriminasi dapat terjadi ketika prasangka sudak menjadi aksi dalam
bentuk perilaku. Model pendekatan ekonomi politik menekankan
kepada penilaian rasional. Kenapa seseorang cenderung toleran,
sementara orang lain tidak toleran disebabkan oleh pertimbangan
tertentu. Sikap toleran atau diskriminasi dilihat sebagai hasil dari
ganjaran dan hukuman ( reward and punishment ). Ketika negara
dilihat oleh warga tegas dalam menegakkan toleransi maka secara
teoritis warga akan lebih toleran. Seseorang tidak bisa bersikap
diskriminasi karena khawatir akan dihukum begitu juga sebaliknya
ketika negara tidak tegas ( Denny 2014 ).

