Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14

54

Ulil Absor ( 2014 ) mengemukan bahwa betapa besar kebijaksanaan

dan toleransi antar agama yang ditanamkan para Walt Sanga dan bukti

proses Istamisasi bukanlah dengan jalan kekerasan, tetapi dengan

kelembutan yang ditawarkan. Islam bisa jadi agama yang berkembang seperti

sekarang ini. Hal ini seharusnya menyadarkan kita bahwa saat menyebarkan

agama Islam bukan sikap radikal yang ditampilkan hingga menghilangkan

substansi Islam yang toleran, melainkan dengan sifat terbuka terhadap

budaya yang masuk dan melestarikan budaya yang sudah ada serta

mengimplemantasikan Islam sebagai ajaran agama yang rahmatan lil alamin.

Bangsa ini harus berani mengambil sikap tegas terhadap isue sara, membuka

wawasan dan memaknai kehidupan sosial yang lebih terbuka, serta bijaksana

memahami segala bentuk keragaman budaya sebagai langkah awal membina

persatuan dan kesatuan bangsa.

Kondisi yang diharapkan dalam meningkatkan pemahaman nilai-nilai

multukultural dan toleransi adalah sebagai berikut:

a. Kesejahteraan meningkat.

Kesejahteraan masyarakat yang meningkat akan mcmpercepat

terjadinya pemahaman nilai-nilai multikultural dan toleransi. Untuk

mengetahui meningkatnya kesejahteraan                dapat menggunakan

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) paling tepat dipakai untuk

mengukur profil kesejahteraan secara umum. IPM adalah indeks yang

digunakan untuk menggambarkan pencapaian di sektor kesejahteraan

masyarakat secara agregat, karena indeks ini menangkap

perkembangan di sektor ekonomi dan sektor sosial sekaligus. Di dalam

indeks ini, kesejahteraan tidak hanya ditilik melalui perspektif ekonomi

semata sebagaimana lazim terekam dalam Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) per kapita, tetapi juga diteropong menggunakan

pencapaian di sektor sosial, yakni pendidikan dan kesehatan.

Peningkatan ekonomi, pendidikan dan kesehatan menjpakan mdikasi

adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

b. Kehidupan sosial dan agama yang harmonis.

Kehidupan agama yang harmonis bukan berarti mencampur-

adukkan beberapa keyakinan ke dalam satu keyakinan. karena
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18